Sabtu, 24 November 2012

Jaringan Pemuda Sukses UKM


Pemuda memang belum banyak melirik UKM sebagai salah satu bidang usaha yang dapat kita bangun walaupun masih berstatus sebagai mahasiswa.Mungkin tidak banyak yang tau bahwa banyak mahasiswa yang sukses merintis UKM yang bahkan sudah diakui di kancah internarnational.Berikut beberapa pemuda membanggakan yang sukses merintis UKM di berbagai bidang.

Bidang Konveksi (Ditribution Store)

Kusdarmawan Aryo Baskoro membuktikan, di usianya yang masih muda, 28 tahun, dia mampu meraup omzet miliaran rupiah setahun dari usaha distro yang dirintisnya di Solo.

Kata distro alias distribution outlet tentu sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Toko pakaian jenis ini masih eksis hingga sekarang lantaran masih menjadi kiblat fashion anak muda di hampir semua kota besar. Bahkan, tidak sedikit anak muda yang sukses menjadi juragan distro ini, salah satunya adalah Kusdarmawan Aryo Baskoro.

Mengusung nama perusahaan Rawn Divisions, semua merek yang diproduksi oleh pria yang akrab dipanggil Ryo ini dilabeli dengan nama Rown. Nama ini merupakan kependekan dari Ryo Owner atau bisa juga diartikan tapak alias jejak kaki. "Harapan saya, produk bisnis yang saya bangun ini bisa menapak di mana-mana," ujar pemuda kelahiran Surakarta, 9 November 1984, yang boleh dibilang sukses menjadi juragan distro di kotanya itu. 
Elang Gumilang

Distro Rown Divisions

tampilan dalam distro


Bidang Properti

Elang Gumilang pernah berjualan donat, minyak goreng, lampu, hingga membuka kursus bahasa Inggris. Saat memutuskan terjun di dunia properti, lalu membangun rumah sederhana pertamanya sekitar lima tahun lalu, dia baru berumur 22 tahun. Kini Elang sudah membangun ribuan rumah dan memberi lapangan kerja bagi ratusan orang.

Ia masih muda, bersemangat, dan cukup berhasil di bidang properti. Keuntungan usahanya menembus angka miliaran rupiah per tahun. Setidaknya dalam lima tahun terakhir, Elang Group mengembangkan sembilan perumahan di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi.

Luas dan jumlah rumah yang dikembangkannya bervariasi, mulai  kompleks perumahan seluas 1,5 hektar dengan jumlah sekitar 100 unit rumah, hingga kompleks seluas belasan hektar dengan jumlah rumah lebih dari 500 unit.


Bidang Kerajinan Tangan

Melalui Rawigi Craft 153, Roma telah berhasil mengangkat produk lokal Sumut lebih luas. Ia kerap diikutsertakan dalam ajang eksibisi UKM tingkat nasional

Kerajinan tangan (handy craft) merupakan salah satu primadona dalam perkembangan industri kreatif di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini. Pemerintah, melalui Departemen Perindustrian dan Perdagangan, selama lima tahun tahun belakangan, terus melakukan upaya untuk mengangkat pengrajin dari daerah-daerah Indonesia, di antaranya dengan menggelar eksibisi tingkat nasional untuk menjaring pelaku-pelaku industri kerajinan tangan guna diangkat ke permukaan. Para pelaku industri tersebut tak hanya dianggap mampu memberi kontribusi perekonomian dari sektor usaha kecil menengah, namun juga telah berperan mengangkat produk-produk Indonesia di jajaran produk Internasional.


Bidang Teknologi dan Informasi (Web Hosting)

Muda dan sukses. Image itulah yang lekat pada sosok yang satu ini. Di usianya yang baru menginjak 25 tahun, dia berhasil memimpin perusahaan yang sudah dirintis sejak tahun 2005, yaitu Qwords. Perusahaan ini menjadi salah satu perusahaan web hosting top di Indonesia, bahkan di tahun 2012, salah satu kantor cabangnya akan dibuka di Singapura. Sebuah perjalanan panjang dari seorang Rendy Maulana Akbar.

Tepatnya pada tanggal 24 Agustus 2005, perusahaan ini terlahir. Semua masih dikerjakan secara mandiri oleh Rendy di sekitar ITB dan kost-nya. Produk dan layanan yang ditawarkan sangat beragam, atau malah bisa dibilang masih bisnis Palu Gada (Apa Lu Mau Gua Ada). Hingga akhirnya di tahun 2007, setelah mengontrak kantor dan memiliki dua pegawai karena sudah tidak sanggup menangani sendirian, usahanya mulai fokus di pembuatan website dan hosting saja.



Semoga pembahasan mengenai pengusaha muda diatas dapat menggungah hati kita semua untuk terus mengembangkan UKM untuk meningkatkan perekonomian Negara kita tercinta ini.


sumber :  





www.gunadarma.ac.id

Sudahkah Usaha Kecil Menjadi Motor Ekonomi Indonesia?


UKM atau Usaha Kecil dan Menengah memang sedang digiatkan perkembangannya oleh pemerintah kita untuk menjadi motor pererokonomian Negara kita.Namun apakah usaha kecil dan menengah sudah mampu untuk menjadi motor penggerak perekonomian?walaupun memang sudah kita bahas sebelumnya bhwa UKM-lah yang dapat bertahan di era kriris moneter than 1998.Namun ternyata hal itupun belum cukup membuktikan UKM untuk menjadi motor penggerak perekonomian.

Secara umum Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2008 lalu mengidentifiasi beberapa kendala yang dihadapai UKM, yakni:
1.   Kurang permodalan
2.   Kesulitan dalam pemasaran
3.   Persaingan usaha ketat
4.   Kesulitan bahan baku
5.   Kurang teknis produksi dan keahlian
6.   Keterampilan manajerial kurang
7.   Kurang pengetahuan manajemen keuangan
8.   Iklim usaha yang kurang kondusif.

UKM,masih membutuhkan berbagai dukungan

Berbagai permasalahan yang telah diuraikan diatas mungkin merupakan suatu masalah penghambat yang umum dialami oleh seluruh UKM yang berdiri saat ini.Namun mungkin 3 hal utama ini yang saya simpulkan menjadi penyebab UKM belum bisa menjadi motor penggerak perekonomian,yaitu :

1.   Posisi UKM, terutama usaha kecil di dominasi oleh dua sektor yakni sektor pertanian dan perdagangan hotel dan restoran, sehingga fokus lebih besar juga harus ditujukan kepada kedua kelompok ini.
Pada sektor perdagangan, hotel dan restoran persoalannya sangat rumit karena sektor ini sangat mudah dimasuki oleh UK baru meskipun dengan keterampilan rendah. Sehingga barrier perbaikan produktivitas  sangat tinggi karena adanya kompetisi yang tajam terutama di sub – sektor perdagangan eceran. 
2.   Kemampuan mengadopsi teknologi. Termasuk untuk alih usaha, alih kegiatan, alih komoditas. Karena selama ini meskipun mereka telah mengalami transformasi dari sektor pertanian ke non pertanian namun tetap dalam papan bawah.

Apabila keadaan ini tidak dapat didobrak maka yang terjadi adalah apapun program yang dicurahkan bagi pengembangan usaha mikro tidak berhasil meningkatkan nilai tambah.

3.   Masih menghadapi kendala struktural akibat kungkungan tradisi dan pengaruh kebijakan pembangunan di masa lalu. Salah satu bukti kuat terjadinya kungkungan tersebut adalah rendahnya produktivitas per tenaga kerja.

Pemerintah tentunya wajib ikut andil untuk mengatasi berbahai hambatan UKM yang ada,mungkin seharusnya pemerintah memberikan berbagai dukungan,seperti :

1.  Dukungan administratif dan lingkungan kondusif bagi berkembangnya bisnis UKM.

Ini menjadi mutlak karena dengan otonomi daerah maka kewenangan pengaturan pemerintahan dan pembangunan secara lokal berada di daerah.

2.  Dukungan non finansial dalam pengembangan bisnis UKM.

          Sejumlah praktek terbaik dalam persuasi UKM melalui inkubator, kawasan berikat, konsultasi bisnis maupun hubungan bisnis antar pengusaha dalam klaster harus dijadikan pelajaran untuk mencari kesesuaian dengan jenis kegiatan atau industri dan kultur masyarakat pengusaha, termasuk didalamya pengalaman kegagalan lingkungan industri yang mencoba memindahkan lokasi untuk penciptaan klaster. Klaster yang inovatif akan tumbuh dengan perkembangan kultur yang mendukung.

Demikian pembahasan mengenai kesiapan UKM yang mungkin dapat disimpulkan belum bisa menjadi motor penggerak perekonomian di Negara kita.Semoga pemerintahpun lebih memberikan perhatiannya untuk perkembangan UKM di Negara kita,Dan pastinya kita sebagai generasi muda penerus bangsa.

Sumber :




www.gunadarma.ac.id

Minggu, 04 November 2012

UKM di Kancah Internasional


Setelah mengetahui UKM sangat berperan penting untuk perkembangan perekonomian di Indonesia,maka tidak heran bila pemerintah pun sekarang mulai giat untuk menggalakkan masyarakat Indonesia untuk mengembangkan berbagai UKM yang ada. Berbagai universitas di seluruh Indonesia pun mulai banyak membuat sebuah wadah yang berisi program-program pengembangan untuk produk-produk buatan mahasiswanya.

Begitupun pemerintah,pemerintah saat ini memperlihatkan kesungguhannya dalam mendukung UKM-UKM Indonesia untuk berkembang di kancah international.Dengan mendirikan Gedung SMESCO Indonesia Company (SME Tower) yang terletak di bilangan Gatot Subroto,Pancoran,Jakarta.Dengan desain khusus nan mewah yang bertujuan untuk menampilkan berbagai produk berkelas buatan UKM asli Indonesia yang memang dipersiakan untuk pasaran internasional. 
SME Tower

Masalah branding juga sebenarnya perlu ditekankan agar UKM mampu menembus pasar liar negeri,seperti yang dilansir pada jarring.com  "Pada tahun 2012 sudah dilaksanakan program terpadu pengembangan merk produk untuk 74 UKM yang akan dilanjutkan di tahun 2012 untuk 75 merk UKM," jelas Dody,Direktur Pemasaran UKM Jatim EXPO.Untuk itu,pemerintah saat ini sedang terus mengembangkan branding produk UKM yang ingin berkembang,

Saat ini sudah ada 5 UKM Indonesia yang mencapai pasaran luar negeri untuk produknya,
1. Pandan Sari
sarung tenun pandan sari


Pandan Sari merupakan nama dari produk-produk kreatif yang terbuat dari kain tenun ikat. Didirikan sejak 2 Maret 1989, awalnya Pandan Sari yang terletak di daerah Pandaan, Pasuruan ini hanya memproduksi baju dan busana muslim yang kemudian berkembang hingga merambah produk-produk interior, seperti sarung banta, taplak meja, dan lain-lain.Pandan Sari lebih dikenal di luar negeri. Mulai dari Jepang, Belgia, Amerika Serikat, Australia, hingga Arab Saudi, papar Adistya Gumilang, salah satu pemilik Pandan Sari.

2. Rumah Kecapi
kecapi

Rumah Kecapi, merupakan sentra produksi kerajinan tangan alat musik kecapi yang terletak di Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. UKM milik Ikrar ini sudah berhasil menembus pasar luar negeri dalam memasarkan produk-produknya. Negara tujuan pemasarannya antara lain Jepang, China, Australia, dan Ceko. Selain alat musik kecapi, UKM yang dirintis sejak akhir 2007 itu juga memproduksi berbagai macam kerajinan berbentuk alat musik kecapi, seperti miniatur kecapi, gantungan kunci, danmug.

3. House of Lawe

tas produksi house of lawe

House of Lawe didirikan sejak 2004 oleh lima perempuan yang peduli terhadap warisan budaya Indonesia. Lawe memberikan sentuhan tenunan tangan tradisional lurik pada produk sehari-hari, sepertibed cove, tas, produk fashion, parsel, dan lain-lain. “Salah satu pelanggan rutin saya adalah seorang wanita dari Australia.Tiga bulan sekali ia datang ke workshop untuk membeli produk-produk Lawe terbaru,” ujar Adinindyah, pendiri House of Lawe.
4. AKAS (Aneka Kerajinan Anyaman Sabut Kelapa)

AKAS merupakan UKM yang didirikan oleh pasangan suami istri Darda – Iswati dari desa Rantewringin Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen Tengah. Mereka mengembangkan berbagai macam produk berbahan sabut kelapa seperti kasur, bantal dan guling berbahan baku sabut kelapa. AKAS yang pernah mendapatkan penghargaan, Anugerah Industri Hijau 2010, dari Kementerian Perindustrian RI ini telah memasarkan produknya hampir ke seantero Indonesia, mulai dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, hingga Irian.
Sekitar 20% dari produksinya diekspor ke Malaysia, Hong Kong, dan beberapa negara lain.

5. Pourvous

Diproduksi oleh ibu rumah tangga bernama Laila Asri.
Pada tahun 2008 Pourvous meraih dua penghargaan yaitu Pemenang Penghargaan Kompetisi UKM 2008 yang diselenggarakan Majalah Femina dan Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia serta Pemenang I Regional Jawa Timur, Bali & Nusa Tenggara sebagai Wirausaha Muda Mandiri 2008 dari Bank Mandiri. Untuk pengalaman di luar negeri, Porvous pernah mengikuti pameran Malaysia International Halal Show tahun 2009 yang silam.


Demikian beberapa UKM yng mampu menembus pasaran Internasional.Diharapkan kita para genersi penerus bangsa dapat terus mengembangkan UKM untuk meningkatkan kegiatan perekonomian Indonesia.

sumber :




www.gunadarma.ac.id


Peran UKM Terhadap Perekonomian Indonesia



UKM (Usaha Kecil dan Menegah) memang sangat mudah kita temui di berbagai daerah di Indonesia.Dimana memang pengertian dari UKM itu sendiri adalah sutu jenis kegiatan usaha perseorangan,rumah tangga atau suatu badan yang bertujuan memperoduksi barang untuk komersil demi mencapai keuntungan.

Kriteria usaha kecil menurut Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Pembinaan Usaha Kecil, dan Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan adalah sebagai berikut:
1.                 Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2.                 Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah)
3.                 Milik Warga Negara Indonesia
4.                 Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar
5.                 Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

UKM Dapat Bertahan di Masa Krisis
Dalam pendiriannya yang cenderung mudah karena hanya merupakan suatu usaha kecil,ternyata UKMmempunyai beberapa peranan yang tidak kecil dalam mengembangakan perekonomian Indonesia.Salah satunya adalah UKM kebal terhadap krisis.
Beberapa alasan UKM bisa bertahan dan cenderung meningkat jumlahnya pada masa krisis adalah :
1. Sebagian besar UKM memperoduksi barang konsumsi dan jasa-jasa dengan elastitas permintaan terhadap pendapatan yang rendah, maka tingkat pendapatan rata-rata masyarakat tidak banyak berpengaruh terhadap permintaan barang yang dihasilkan. Sebaliknya kenaikan tingkat pendapatan juga tidak berpengaruh pada permintaan.
2. Sebagian besar UKM tidak mendapat modal dari bank. Implikasinya keterpurukan sektor perbankan dan naiknya suku bunga, tidak banyak mempengaruhi sektor ini. Di Indonesia, UKM mempergunakan modal sendiri dari tabungan dan aksesnya terhadap perbankan sangat rendah.
3. UKM mempunyai modal yang terbatas dan pasar yang bersaing, sehingga UKM mempunyai spesialisasi produksi yang ketat. Hal ini memungkinkan UKM mudah untuk pindah dari usaha yang satu ke usaha lain, hambatan keluar-masuk tidak ada.
4. UKM mempunyai pilihan lebih banyak dalam pengadaan bahan baku. Akibatnya biaya produksi turun dan efisiensi meningkat. Tetapi karena bersamaan dengan terjadinya krisis ekonomi, maka pengaruhnya tidak terlalu besar.
5. Adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan menyebabkan sektor formal banyak memberhentikan pekerja-pekerjanya. Para penganggur tersebut memasuki sektor informal, melakukan kegiatan usaha yang umumnya berskala kecil, akibatnya jumlah UKM meningkat.
Selain itu UKM juga berperan dalam menyediakan kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi. Menurut Syarif Hasan, Menteri Koperasi dan UKM seperti dilansir sebuah media massa, bila dua tahun lalu jumlah UMKM berkisar 52,8 juta unit usaha, maka pada 2011 sudah bertambah menjadi 55,2 juta unit.  Setiap UMKM rata-rata menyerap 3-5 tenaga kerja. Maka dengan adanya penambahan sekitar 3 juta unit maka tenaga kerja yang terserap bertambah 15 juta orang. Pengangguran diharapkan menurun dari 6,8% menjadi 5 % dengan pertumbuhan UKM tersebut.


Berikut merupakan table yang menunujukkan peran UKM dalam berbagai sector perekonomian pada rentan 2001-2004 dimana itu merupakan tahun UKM mulai perlahan-lahan mengalami pengembangan.

LAPANGAN USAHA
Rata Rata 2001 – 2004
UK
UM
UB
Jumlah
1.Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan
85,89
9,05
5,06
100,00
2. pertambangan dan penggalian
7,42
3,09
89,49
100,00
3.industry pengolahan
14,95
12,80
72,25
100,00
4.listik air dan gas dan air bersih
0,54
7,34
92,12
100,00
5. bangunan
43,57
22,61
33,82
100,00
6. perdagangan hotel dan restoran
75,19
21,06
3,75
100,00
7.pengangkutan dan komunikasi
35,35
26,40
38,25
100,00
8.keuangan persewaan dan jasa perusahaan
16,17
46,32
37,51
100,00
9. jasa jasa
35,78
7,22
57,00
100,00
PDB
40,65
15,39
43,96
100,00
PDB TANPA MIGAS
46,00
17,27
36,73
100,00

Keterangan : UK = Usaha Kecil  UM = Usaha Menengah  UB = Usaha Besar
Ada 3 sektor yang output atau PDBnya terutama bersumber dari usaha kecil ketiga sector itu adalah pertanian, perdagangan dan bangunan , dengan pangsa masing masing sekitar 85,9% 75,2 % dan 43,6%. Kontribusi skala usaha kecil terhadap output pada sector industry ternyata hanya sekitar 15,0% . usaha menengah memiliki peranan atau pangsa terhadap PDB yang besar pada sector keuangan, persewaan, jasa perusahaan sedangkan usaha besar mrmiliki pangsa terhadap PDB yang besar pada industry pengolahan, sector listrik dan gas, serta sector pertambangan .
Menurut data pada tahun 2005, dari pertumbuhan nasional sebesar 5,60 % kontribusi UKM sebesar 3,16%. Pada tahun 2005 ini sumbangan usaha kecil dan besar terhadap pertumbuhan ekonmmi nasional hamper sama masing masing sebesar 2,44% untuk Usaha Besar(UB) dan Usaha Kecil(UK) sebesar 2,20%. Hal ini mengindikasikan bahwa peran usaha kecil dalam perekonomian nasional tetap berarti.

UKM berperan serta juga dalam pendapatan devisa Negara,investasi nasional dan permerataan pendapatan.Karena barang-barang produsi UKm juga mulai banyak yang dipasarkan di luar negeri.Ekspor barang-barang itulah yang akan menammbah pundi-pundi devisa Negara.Dan dari diekspornya berbagai barang-barang produksi itu,maka akan meningkatkan permintaan agregat dan juga penawaran agregat sehingga akan mendoronng produktivitas nasional.
  Sumber :
www.gunadarma.ac.id