Jumat, 10 Januari 2014

Penyebaran Inovasi

Elemen Dasar dalam Proses Penyebaran

Sesuai dengan pemikiran Rogers, dalam proses difusi inovasi terdapat 4 (empat) elemen pokok, yaitu:
(1)   Inovasi; gagasan, tindakan, atau barang yang dianggap baru oleh seseorang. Dalam hal ini, kebaruan inovasi diukur secara subjektif menurut pandangan individu yang menerimanya. Jika suatu ide dianggap baru oleh seseorang maka ia adalah inovasi untuk orang itu. Konsep ’baru’ dalam ide yang inovatif tidak harus baru sama sekali.
(2)   Saluran komunikasi; ’alat’ untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi dari sumber kepada penerima. Dalam memilih saluran komunikasi, sumber paling tidakperlu memperhatikan (a) tujuan diadakannya komunikasi dan (b) karakteristik penerima. Jika komunikasi dimaksudkan untuk memperkenalkan suatu inovasi kepada khalayak yang banyak dan tersebar luas, maka saluran komunikasi yang lebih tepat, cepat dan efisien, adalah media massa. Tetapi jika komunikasi dimaksudkan untuk mengubah sikap atau perilaku penerima secara personal, maka saluran komunikasi yang paling tepat adalah saluran interpersonal.
(3)   Jangka waktu; proses keputusan inovasi, dari mulai seseorang mengetahui sampai memutuskan untuk menerima atau menolaknya, dan pengukuhan terhadap keputusan itu sangat berkaitan dengan dimensi waktu. Paling tidak dimensi waktu terlihat dalam (a) proses pengambilan keputusan inovasi, (b) keinovatifan seseorang: relatif lebih awal atau lebih lambat dalammenerima inovasi, dan (c) kecepatan pengadopsian inovasi dalam sistem sosial.
(4)   Sistem sosial; kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat dalam kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama   

Pengaplikasian Definisi dari Inovasi

Lebih lanjut teori yang dikemukakan Rogers (1995) memiliki relevansi dan argumen yang cukup signifikan dalam proses pengambilan keputusan inovasi. Teori tersebut antara lain menggambarkan tentang variabel yang berpengaruh terhadap tingkat adopsi suatu inovasi serta tahapan dari proses pengambilan keputusan inovasi. Variabel yang berpengaruh terhadap tahapan difusi inovasi tersebut mencakup (1) atribut inovasi (perceived atrribute of innovasion), (2) jenis keputusan inovasi (type of innovation decisions), (3) saluran komunikasi (communication channels), (4) kondisi sistem sosial (nature of social system), dan (5) peran agen perubah (change agents). 

Lima Karakteristik yang Dihubungkan dengan Produk Baru

Sementara itu tahapan dari proses pengambilan keputusan inovasi mencakup:
1.      Tahap Munculnya Pengetahuan (Knowledge) ketika seorang individu (atau unit pengambil keputusan lainnya) diarahkan untuk memahami eksistensi dan keuntungan/manfaat dan bagaimana suatu inovasi berfungsi
2.      Tahap Persuasi (Persuasion) ketika seorang individu (atau unit pengambil keputusan lainnya) membentuk sikap baik atau tidak baik
3.      Tahap Keputusan (Decisions) muncul ketika seorang individu atau unit pengambil keputusan lainnya terlibat dalam aktivitas yang mengarah pada pemilihan adopsi atau penolakan sebuah inovasi.
4.      Tahapan Implementasi (Implementation), ketika sorang individu atau unit pengambil keputusan lainnya menetapkan penggunaan suatu inovasi.
5.      Tahapan Konfirmasi (Confirmation), ketika seorang individu atau unit pengambil keputusan lainnya mencari penguatan terhadap keputusan penerimaan atau penolakan inovasi yang sudah dibuat sebelumnya.


        Adopsi dari Saluran Komunikasi dalam Proses Difusi        

          Difusi merupakan salah satu tipe komunikasi yang menjadikan inovasi sebagai bahan yang dikomunikasikan. Komunikasi adalah suatu proses yang dinamis dimana seseorang secara sadar atau tidak sadar mempengaruhi orang lain melalui alat-alat (benda) atau alat perantara yang dipakai melalui simbol-simbol (Darmawan, 1999;2). Dalam komunikasi terdapat alat atau perantara penyampai informasi, begitupun dalam difusi, sehingga elemen penting dalam sebuah difusi inovasi adalah adanya komunikasi dengan saluran tertentu.  Kegiatan komunikasi dalam proses difusi mencakup : 1) suatu inovasi, 2) individu atau kelompok yang telah mengetahui atau berpengalaman dengan inovasi, 3) individu atau kelompok lain yang belum mengenal inovasi dan 4) saluran komunikasi yang menghubungkan kedua pihak yang berkomunikasi.
          Adapun yang dimaksud dengan saluran komunikasi merupakan instrumen, alat atau sarana untuk menyampaikan suatu informasi dari satu pihak ke pihak lainnya. Penggunaan saluran komunikasi ini sangat dipengaruhi oleh kondisi kedua pihak yang berkomunikasi, dan pemilihan sarana komunikasi ini sangat mempengaruhi efektifitas suatu proses komunikasi.


Membangun Profil Konsumen yang Menyukai Produk Baru

Ciri bahwa difusi inovasi berhasil adalah adanya perubahan perilaku, komunikasi  merupakan alat utama untuk mempengaruhi perubahan perilaku. Proses komunikasi meliputi empat dimensi ialah: isi, suasana, ciri-ciri jaringan, dan arah. Elemen-elemen dalam difusi sebenarnya hampir sama dengan elemen dalam salah satu model komunikasi, seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa difusi merupakan salah satu tipe dari komunikasi yang inovasi menjadi bahan atau pesan yang akan dikomunikasikan. Model S-M-C-R merupakan salah satu model komunikasi yang tepat untuk menggambarkan difusidimana Sumber (Source=S) mengirim pesan (Massage=M) melalui saluran (Channel=C) tertentu kepada penerima (Receiver=R), elemen-elemen difusi dan kesamaannya dengan tipe komunikasi digambarkan dengan tabel komunikasi.

Unsur-unsur dalam komunikasi S-M-C-R-E
Sumber
(S)
Pesan
(M)
Saluran
(C)
Penerima
(R)
Efek
(E)
Unsur-unsur dalam difusi inovasi
·         Penemu
·         Ilmuan
·         Agen pembaharu
·         Pemuka pendapat
Inovasi
Saluran komunikasi
Media massa
Media interpersonal
Anggota sistem sosial
Konsekwensi
·         Pengetahuan
·         Perubahan sikap
·         Perubahan tingkah laku

Tabel 1.1 Persamaan unsur-unsur komunikasi dan difusi

3.     Waktu

Elemen ketiga dari difusi adalah waktu, sebenarnya waktu merupakan elemen yang selalu ada pada setiap kegiatan. Dalam difusi setidaknya ada 3 peranan dimensi waktu, yaitu : proses keputusan inovasi, kepekaan seseorang terhadap inovasi dan kecepatan penerimaan inovasi.
Proses keputusan inovasi adalah kurun waktu sejak seseorang mulai mengenal inovasi sampai memutuskan untuk menerima atau menolaknya yang dilanjutkan pengukuhan terhadap inovasi tersebut (Hanafi, 1986;38).
Hanafi menyusun suatu model proses keputusan inovasi yang terdiri dari 4 tahap, yaitu :
1.     Pengenalan, dimana seseorang mengetahui adanya inovasi dan memperoleh beberapa pengertian tentang bagaimana inovasi itu berfungsi.
2.     Persuasi, di mana seseorang membentuk sikap berkenan atau tidak berkenan terhadap inovasi.
3.     Keputusan, di mana seseorang terlibat dalam kegiatan yang membawanya pada pemilihan untuk menerima atau        menolak inovasi.
4.     Konfirmasi, di mana seseorang mencari penguat bagi ke­putusan inovasi yang telah dibuatnya. Pada tahap ini mung kin terjadi sese orang merubah keputusannya jika ia memperoleh informasi yang bertentangan.
Tahapan proses keputusan inovasi ini tidak mutlak melalui keempat tahapan tersebut karena kepekaan seseorang terhadap inovasi berbeda, manusia merupakan mahluk yang sangat unik, bervariasi dan ”unpredictable”, dalam suatu sistem sosial kecepatan menerima inovasi akan sangat bervariasi, ada yang cepat ada yang lambat bahkan ada yang tidak mau menerima inovasi. Yang menerima lebih dahulu secara relatif lebih peka terhadap terhadap inovasi dari pada yang menerima inovasi lebih akhir. Kepekaan inovasi ditandai dengan lebih dahulunya seseorang menerima inovasi daripada yang lainnya dalam suatu sistem sosial. Berdasarkan kepekaan terhadap inovasi terdapat 5 (lima) kategori penerima inovasi dalam suatu sistem sosial tertentu yaitu : 1) innovators, 2) early adopters, 3) early majority, 4) late majority dan 5) laggards.
Kecepatan penerimaan inovasi, adalah kecepatan relatif diterimanya inovasi oleh warga masyarakat (anggota sistem sosial). Kecepatan inovasi biasanya diukur berdasarkan lamanya waktu yang diperlukan untuk mencapai prosentase tertentu dari jumlah warga masyarakat yang telah menerima inovasi, karenanya pengukuran kecepatan inovasi cenderung diukur berdasarkan tinjauan penerimaan inovas oleh msyarakat bukan secara indvidu.

Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar