Selasa, 23 Juni 2015

TUGAS 4 : Connectors, Relative Clause , Adjective and Adverb

Connectors
Connectors adalah kata penghubung atau conjunction memiliki 3 jenis yaitu : Coordinating Connectors, Subordinating Connectors (cause connector, misal: because, because of) dan Correlative Connectors (Not only…but also, either or…neither nor, both…and)

Pengertian Coordinate Connectors
Coordinate connectors adalah kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan dua konstruksi gramatikal yang sama yaitu: kata, frasa (phrase), atau klausa (clause). Elemen yang dihubungkan tersebut biasanya bersifat paralel (kedudukannya sejajar) secara struktur gramatikal. Kata hubung ini sering digunakan pada compound sentence untuk menghubungkan dua independent clause.

Punctuation (Tanda Baca) pada Coordinate Connectors
Jika coordinate connectors digunakan untuk menghubungkan dua independent clause di dalam suatu compound sentence, maka tanda baca koma (comma) ditempatkan tepat sebelum kata hubung tersebut.

Contoh Coordinate Connectors
Contoh kalimat dengan coordinate connectors (FANBOYS) dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Coordinate Connectors
Keterangan
Contoh Kalimat Coordinate Connectors
For
(karena)
for diikuti reason (alasan)
She didn’t come last night, for she fell asleep.

And
(dan)
and menyatakan hubungan penambahan
Lia and Nadia wake up at 5:30 am, and they go to school at 7:30 am.
Nor
(tidak juga, dan tidak)
nor sering didahului negative element
He didn’t answer my message, nor did him friends when I messaged them last night.
But
(tapi, namun)
but untuk menyatakan pertentangan
The woman helped in sincerity, but many people thought negatively about her.
Or
(atau)
or untuk menyatakan alternatif
What do you prefer to stay at home or go to the beach on this weekend?
Yet
(namun, meskipun demikian)
yet untuk menyatakan pertentangan dan semakna “nevertheless” atau “but”
The book is thin, yet the text is small.
So
(jadi, oleh karena itu)
so semakna “therefore” dan diikuti result (hasil, konsekuensi)
She has lived in Madrid for more than six years,so she can speak English well.

Pengertian Subordinate Connectors
Subordinate connectors adalah kata hubung yang mengawali suatu subordinate clause (berupa adverbial clause) yang berfungsi membangun hubungan ide antarasubordinate clause tersebut dengan main clause. Adapun gabungan antara dependent danmain clause menghasilkan complex sentence.
Subordinate connectors digunakan pada subordinate clause, yaitu bagian yang idenya kurang penting dibanding pada main clauseConnectors ini memiliki antara lain hubungan waktu (time), tempat (place), pertentangan (contrast), sebab akibat (cause-effect), syarat (condition), tujuan (reason), dan cara (manner).

Contoh Subordinate Connectors
Contoh kalimat dengan subordinate connectors dengan hubungan waktu (time), tempat (place), dan pertentangan (contrast) adalah sebagai berikut.

Hubungan
Subordinate Connectors
Contoh Kalimat Subordinate Connectors (Complex Sentence)
Time
(waktu)
after
(setelah),
as
(ketika, sementara),
as soon as
(segera setelah),
before
(sebelum),
once
(segera setelah),
since
(sejak),
until/till
(sampai),
when
(ketika),
whenever
(kapan saja, sewaktu-waktu),
while
(ketika, sementara)
After I changed the APN, I unplugged my modem and waited for 10 minutes.
As soon as/once they finish filling the questionnaire, Mira will process the data.
Brian found so much expired drink
 when she was cleaning the kitchen.
Before she went to Madiun, she got her flowers watered.
Since the boy bought a PS4, he forgot to study for exam.
The students focused on the test until/till the time was over.
We can come to her house whenever we want.
While I was studying in my room, I didn’t let someone else to disturb.
Place
(tempat)
where
(dimana),
wherever
(dimanapun)
Nobody knows where he lives now.
We should be polite and pleasant wherever we live.
Contrast(pertentangan)
although,
even though,
though
(meskipun),
whereas
(sebaliknya, sedangkan),
while
(meskipun),
even if
(kalaupun)
She goes forward such a tank although / even though / though many friends confronts her dream.
Although/even though/while I’m annoyed, I try to think positively.
Even if Rista is not qualified enough to enter the top university, he’ll try again next year.
I like doing execise whereas my sister like sleeping.

Pengertian Correlative Connectors
Correlative Connectors adalah kata hubung yang digunakan berpasangan untuk menunjukkan hubungan antara dua kata, frasa (phrase), atau klausa (clause). Elemen kalimat yang dihubungkanbiasanya bersifat paralel (ke dudukannya sejajar) secara struktur gramatikal. Kata hubung ini disebut juga paired connectors.

Contoh Correlative Connectors
Beberapa contoh kalimat dengan correlative connectors dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Correlative Connectors
ContohKalimat
Correlative Connectors
as … as
(se-)
Saras is as beautiful as her sister.
between … and …
(diantara … dan …)
There are no difference between you and her.
both … and …
(baik … maupun)
He loves both swimming and yoga.
either … or …
(entah … atau …)
neither … nor
(tidak … atau …)
The man is neither handsome nor faithful.
Either Risa or her mother is a scientist.
from … to …
I travelled from England to Switzerland in four days.
hardly … when no sooner … than scarcely … when
Hardly had you left the bar when the party was started.
No sooner did I send the email than the reply came.
Scarcely had I finished my work when I went to bed.
if … then
If you help him now, then he’ll repay oneday.
not … but
(tidak … tapi)
not only … but also …
(tak hanya … tapi juga)
Cika is not his girl friend but his cousin.
He can drive not only a car but also an aeroplane.
rather … than
My parents would rather have lunch in a traditional restaurant than have lunch in a fast food restaurant.
the more … the less
(semakin banyak …, semakin sedikit …)
the more … the more
(semakin banyak …, semakin banyak)
The more we learn grammar, the less we face the difficulty in writing.
The more you give alms to others, the more you get rewards from God.
whether … or …
I’m confused whether to live in Jakarta or to live in Malang.

Relative Clause
Relative Clause adalah bagian dari kalimat (anak kalimat) yang memberi keterangan pada orang atau benda yang mendahuluinya. Istilah Relative Clause sama dengan Adjective Clause. Disebut Adjective Clause karena dia menerangkan benda atau orang yang mendahuluinya. Disebut Relative Clause karena dia menghubungkan (me-relate) benda atau orang tersebut dengan frasa di belakangnya. Relative Clause diawali dengan kata penghubungwho, whom, whose, which, that, dengan fungsi sebagai berikut

Who: menerangkan orang sebagai subject
Whom: menerangkan kan orang sebagai object (menggantikan me, you, us, him, her, 
them, it) 
Whose:menerangkan orang sebagai pemilik (menggantikan my, your, our, his, her, their, 
its)
Which: menerangkan benda sebagai subject maupun object
That menerangkan orang atau benda baik sebagai subject maupun object

Contoh:
The man whom I called gave me some information.


Adjective and Adverb


Adjective
Adverb
Pengertian
Merupakan satu dari delapan part of speech yang digunakan 
untuk mendeskripsikan atau menerangkan noun (kata benda) 
dan pronoun (kata ganti).
Merupakan satu dari delapan part of speech yang digunakan untuk mendeskripsikan atau menerangkan verb (kata kerja), adjective (kata sifat), maupun adverb lain.
Penggunaan
Menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti apa yang mana, 
 bagaimana
banyak , dan berapa banyak


Artikel yang termasuk sub kategori kata sifat adalah
tiga kata-kata berikut : a , an , dan the.


Menjawab pertanyaan bagaimana, kapan , di mana , dan untuk sejauh mana



Adverb sering dibentuk dengan menambahkan         -ly di belakang adjective.
Perbedaan
Adjective (kata sifat) memberikan informasi tentang kata 
benda.



Diletakan sebelum kata benda atau setelah be. 



Kata sifat datang sebelum kata mereka memodifikasi dan 
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut tentang kata-kata 
mereka memodifikasi : " ? Mana " atau " Berapa banyak ? " atau
 " Apa ? " Mereka sering mencerminkan " warna, " " ukuran, " 
" bentuk, " atau " tekstur” . " Kata sifat biasanya tidak bergerak 
dalam kalimat .
 
Adverb (kata keterangan) merubah kata kerja, yakni kata keterangan menjelaskan bagaimana sesuatu dilakukan.

Diletakan setelah kata kerja atau objek + kata kerja. 
 


Sangat fleksibel dan mungkin sering bergerak dalam kalimat untuk penekanan atau kalimat variasi. Banyak keterangan berakhir " -ly , " tetapi beberapa keterangan umum tidak, seperti " sangat, " " tidak, " " tidak pernah , " dan "terlalu . " Keterangan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut tentang kata-kata mereka memodifikasi : " Bagaimana ? " atau " sejauh Untuk apa ? " atau " Di mana ? " atau " Kapan? " atau " Kenapa ? ".
Adjective (kata sifat) , Contoh:
She’s an excellent singer.

Adverb (kata keterangan). Contoh :
She’s quick at learning new things.

Source :







Selasa, 19 Mei 2015

TUGAS 3 : Causative Verbs

Pengertian Causative Verb

Causative verb adalah kata kerja yang digunakan untuk menunjukkan bahwa subject tidak bertanggungjawab langsung terhadap aksi yang terjadi melainkan seseorang atau sesuatu yang lain yang melakukan aksi tersebut.

Fungsi dan Rumus Causative Verbs

Kalimat causative verb terbagi menjadi 2 macam, yaitu active dan passive causative. Pada kalimat active causative verb, agent (yang mengerjakan aksi) diketahui.  Sebaliknya, pada kalimat passive causative verb, agent biasanya tidak disebutkan.

Let, make, have, dan get merupakancausative verb yang umum digunakan. Fungsi dan rumus let, make, have, dan get sebagai berikut :


Contoh Kalimat Causative Verbs



Kamis, 07 Mei 2015

Review : Kuliah Umum Ekonomi Syariah

Kuliah Umum Ekonomi Syariah diadakan oleh Shariah Economic Forum (SEF) yang bertemakan “Being Global Leader in Islamic Finance” sukses diadakan dengan Universitas Gunadarma, BEM FE Universitras Gunadarma, SKK Migas, Wardah Cosmetics, Asuransi Astra, Pertamina EP, Bank BJB Syariah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia sebagai lembaga pendukung berlangsungnya acara ini.

poster acara kuliah umum

Untuk pembicara kuliah umum kali ini,tidak tanggung-tanggung, SEF menghadirkan Bapak Ronald Rulindo, Ph.D. Beliau merupakan Head of Islamic Finance and Risk Management Research at Indonesia Deposit Insurance Corporation.

Acara yang dilaksanakan pada hari Senin, 4 Mei 2015  pukul 8.30-11.30 WIB bertempat di Kampus D Gedung 460 Universitas Gunadarma ini dihadiri sekitar 200 peserta yang didominasi oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

Acara resmi dibuka oleh MC pada pukul 8.45 WIB kemudian dilanjutkan dengan pembacaan surat Al-Hasyr (59 : 7) dan pembacaan terjemahan nya pula dalam 4 bahasa yaitu Inggris, Jerman , Jepang dan Indonesia. Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua SEF periode 2014-2015 yaitu Ahmad Husin sekaligus untuk menyambut pembicara kuliah umum kali ini.

Tilawah Al Quran dengan terjemahan 4 bahasa

Tibalah saat acara inti dimana Bapak Ronald Rulindo, Ph.D sudah bersiap membagikan ilmu dan pengetahuannya. Bapak Roland yang tampak mengenakan setelan jas berwarna abu-abu itu terlihat sangat siap dan bersemangat memulai materinya hari itu. Beliau pun mengatakan bahwa beliau mengisi acara di kampus seperti ini mengingatkan beliau kepada masa-masa kuliah nya beberapa tahun silam.

Pak Roland saat mengisi materi inti


Banyak hal yang bisa saya serap dari kuliah umum ini, dan dibawah ini merupakan materi yang disampaikan oleh Bapak Roland, mungkin banyak kekurangannya namun sedikit bisa saya bagikan kepada teman-teman semua dan semoga Memberikan manfaat terutama untuk teman-teman yang tertarik mempelajari syariah.

Perbedaan Financial System dan Islamic Financial System terletak pada proses bisnisnya, dimana pada Islamic Fiannacial System menggunakan sistem syariah dalam menjalankan bisnisnya. Selain itu juga pada Islamic Financial System sangat mengharamkan sistem bunga (riba) dan menggunakan akad.

Tujuan dari Islamic Financial System :
·       - Membuat produk-produk keuangan syariah yang sama dengan produk-produk - konvensional namun berlandaskan prinsip syariah
·         - Menciptakan keadilan dalam sistem keuangan (tujuan yang paling penting)

Perkembangan Islamic Financial System :
·        -  Sudah dimulai di Mesir pada sekitar tahun 1960-an
·         - Islamic Development Bank (IDB) yang didirikan sekitar tahun 1970-an
·         - Didirikan lagi Dubai Islamic Bank pada tahun 1980-an
·         - Indonesia ditandai dengan didirikannya Bank Muamalat pada tahun 1990-an

Materi Inti :
   A.   Siapa saja Global Leader Islamic?
   Akademisi :
·                      Faqih Ustman
·                       Dr.Dort Maka
      
      Praktisi dan Regulator :
·                   Islah Abdul Gani (CIMB Syariah)
·                   Dr.Zefi Antaraziz (Gubernur Bank of Malaysia)
·                   Rivan Ahmad Abdul Karim

      Pengusaha :
·                   Sulaiman Al-Razi (pendiri Al-Razi Bank)
·                  Galah Al Barakah

   B.    Apa yang didapatkan kalau jadi Global leader Islamic?
Duniawi : Kekayaan dan kesempatan travelling around the world

   C.   Mengapa perlu Global Leader Islamic?
·         - Menghilangkan Riba
·         - Syariah Compliant product
·         -  Improve social-economic justice
·         - Mengentaskan kemiskinan
·         - Fnancial inclusion
·         - Economic development

Alasan dilarangnya riba :
·         - Membawa ketidak adilan
·         - Merusak perekonomian
·         - Menyebabkan kemalasan

Padahal dalam Islam sudah diatur bahwa hanya ada 3 keadaan dimana kita boleh mengambil keuntungan , yaitu :
·         - Kewajiban
·         - Usaha
·         - Resiko

Definisi Kaya dalam Islam = Merasa cukup

Menjadi pengusaha Islam :
·         - Teknikal
·         - Manajerial
·         - Spiritual

PR Jangka pendek :
·         - Product development (working captal dan msalah likuiditas
·         - Meningkatkan shariah governance
·         Strength, harmonizing
·         - Economic empowerment

Kekurangan Islamic Syariah
·         - Masalah likuditas
·        -  Hukum kafalah dan uzla

Yang dilarang di syariah :
·         - Riba
·         - Galah

   D.   How to be a Global Leader Islamic?
·         - Meluruskan niat
·         - Memperluas wawasan
·         - Memperbanyak ilmu
·         - Harus tahu apa yang ingin dicapai dalam waktu 5 tahun-10 tahun ke depan


Bapak Roland selesai memberikan materinya sekitar pkl 11.00 WIB dan kemudian memberikan kesempatan beberapa peserta kuliah umum kali ini untuk bertanya. Acara selesai sekitar pukul 11.45 WIB. Acara kuliah umum seperti ini sangat berguna sekali untuk membuka wawasan, sangat berbobot. Akhir kata, sukses selalu untuk SEF Universitas Gunadarma, teruslah berkarya dalam menyajikan variasi acara yang berbobot seperti ini. Bravo SEF Gunadarma!