Minggu, 01 Juni 2014

Resensi Novel - Cintapuccino

Ketika Obsesi Menjadi Kenyataan


Judul                          : Cintapuccino
Penulis                      : Icha Rahmanti
Penerbit                    : Gagas Media
Jumlah halaman     : xvii + 260 halaman
Terbit                         : Cetakan pertama , Juni 2004
ISBN                           : 979-3600-22-5
Kategori                    : Fiksi
Genre                         : Chicklit, Roman

Pernahkah teman-teman menyukai dan memendam perasaan kepada seseorang selama beberapa tahun? Anehnya perasaan tersebut tidak pernah hilang dan terus tumbuh didalam pikiran dan perjalanan hidup. Jika iya, mungkin dengan membaca novel ini dapat mengingatkan kepada masa itu dengan alur cerita dan penggunaan bahasa yang dekat dengan keseharian membuat novel ini menjadi Best Seller Nasional untuk kalangan remaja.

           Dimulai dengan tokoh Rahmi yang sangat menyukai seseorang bernama Geronimo semenjak pertama kali melihatnya di SMA Ibu Pertiwi tempat mereka berdua menuntut ilmu. Geronimo digambarkan sebagai seseorang yang sangat tampan dan sangat pintar namun terkenal dengan sebutan playboy karena sering berganti-ganti pacar. Tapi semua hal itu tidak membuat perasaan Rahmi surut kepada Geronimo bahkan mungkin menjadi obsesi sehingga Rahmi terus melakukan usaha untuk mendapatkan cinta Geronimo seperti masuk ke ekskul yang sama, mengirimkan sebuah kartu ucapan atau mengirimkan bunga secara diam-diam dan juga menolak semua pria yang menyatakan cinta kepadanya karena keyakinan perasaannya hanya untuk Geronimo seorang, namun perasaannya pun tidak pernah di anggap.

Rahmi juga rajin mengumpulkan informasi tentang Geronimo sampai ke bangku kuliah dan dunia kerja. Rahmi memilih untuk masuk ke perguruan tinggi dan kantor yang sama dengan Geronimo. Karena perasaannya yang tak kunjung mendapat tanggapan selama 10 tahun itu, maka Rahmi menghentikan obsesi nya. Dan ketika itu datanglah seorang Raka di kehidupan Rahmi dengan sosoknya yang sempurna  dan berencana untuk serius melamarnya. Kejadian mengejutkan datang dari seorang Geronimo bahwa ternyata selama ini dia juga mempunyai perasaan kepada Rahmi hanya saja malu mengungkapkan. Kedatangannya di tengah hubungan seriusnya dengan Raka membuat Rahmi sempat marah dan tidak ingin bertemu dengan Geronimo.

Rahmi mencoba menjalani kehidupannya lagi dengan Raka setelah menjelaskan pada Raka bahwa dia tidak mempunyai hubungan apa-apa dengan Geronimo. Di sisi lain, Geronimo tidak menyerah dan kemudian menemui Raka. Sertelah pertemuan tersebut Raka langsung berubah dan meminta Rahmi untuk memikirkan kembali hubungan mereka. Raka pun pergi dari kehidupan Rahmi karena idealisme Raka dalam hal cinta. Selang beberapa lama, akhirnya Rahmi menerima Geromino dan mereka pun akhirnya menikah.

Demikian sekilas cerita dari novel Cintapuccino ini dan inti yang saya ambil adalah bahwa dalam segala sesuatu tidak ada yang tidak mungkin diwujudkan kalau kita percaya, dan perwujudan dari itu semua akan menemukan jalannya masing-masing untuki tetap dijalani.

Saya rasa alur cerita maju-mundur di dalam novel ini yang tetap enak untuk dinikmati tanpa membuat pembaca merasa bingung merupakan salah satu kelebihan dari novel ini. Selain dari nuansa baru yang berbeda yang ditawarkan Cintapuccino di dalam segi ide cerita, sangat menunjang judul novel tersebut yang juga menarik sehingga membuat orang penasaran akan cerita di dalamnya. Beberapa karakter penunjuang di dalamnya juga diceritakan sangat berkarakter dan mempunyai peran yang pas. Tidak lpa dengan penggunaan bahasa yang mengalir membuat mudah mencerna maksud cerita.

Untuk kelemahan mungkin terletak pada penggunaan bahasa yang tidak baku sehingga mengurangi sedikit unsur pendidikan dan juga pada epilog atau ending cerita saat Rahmi sudah menikah dengan Geronimo namun seperti masih menyimpan perasaan kepada Raka di isi surat elektronik nya (e-mail).

Akhir kata, saya menyarankan atau merekomendasikan novel ini untuk dibaca oleh remaja maupun wanita dewasa karena cerita nya sangat umum yang mungkin setiap wanita mengalami, dibalut dengan kemasan menarik yang tidak membuat jenuh.   

www.gunadarma.ac.id


1 komentar: