Jumat, 22 Juni 2012

My Artikel : "E-Commerce"


      E-commerce di Indonesia potensi kantongi Rp 330 T
Friday, 4 May, 2012 - 00:39 

Pasar bisnis perdagangan elektronik(e-commerce) diperkirakan akan terus tumbuh dengan meningkatnya infrastruktur pendukung internet di Indonesia. Azhar Hasyim Direktur E-Business Kementerian Komunikasi dan Informatika(Kemkominfo) menuturkan, potensi pasar bisnis e-commerce tahun ini bisa mencapai Rp 330 triliun sehingga cukup potensial.

        Azhar mengatakan, dengan potensialnya pasar e-commerce pemerintah melindunginya dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). "Saat ini kami akan segera mengesahkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik yang akan ditandatangani Presiden," ujarnya kepada Kontan Kamis (3/5).

         Di tengah potensialnya pasar e-commerce dan dukungan dari pemerintah, kemarin(3/5) para pemain industri e-commerce yang terdiri dari 10 perusahaan seperti Multiply.com, Tokobagus.com, blibli.com, dealgoing.com, kaskus.us, dan plasa.com meresmikan diluncurkannya Asosiasi E-Commerce Indonesia(IDEA). Daniel Tumiwa Ketua Dewan Pengurus IDEA mengatakan, berdirinya asosiasi e-commerce salah satunya bertujuan untuk memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi melalui aktivitas e-commerce yang dijalankan melalui platform setiap anggotanya.

        Daniel mengatakan, selain 10 anggota yang telah bergabung, saat ini sudah ada sekitar 30 pemain di industri e-commerce lainnya yang siap bergabung ke dalam IDEA. Para anggota merupakan pemain besar di pasar e-commerce nasional.

        Daniel yang juga menjabat sebagai Country Manager PT Multiply Indonesia mengatakan, dengan dibentuknya IDEA pihaknya optimistis mampu mendorong pertumbuhan perusahaan. Saat ini Multiply.com telah memiliki sekitar 2,3 juta pengguna dan ditargetkan akan tumbuh sekitar 100% sampai akhir tahun atau mencapai 4,6 juta pengguna.

        Menurut Daniel, rata-rata jumlah pengunjung Multiply.com per bulan mencapai 7,3 juta pelanggan dengan 80.000 merchant yang siap menjual produk-produknya. Saat ini proses pembayaran pembelian produk di Multiply.com sudah bisa lewat berbagai cara baik melalui ATM maupun kartu kredit. “Dalam dua minggu ke depan kami akan meluncurkan layanan pembayaran menggunakan ATM bersama,” ujarnya.

          Sebelumnya Daniel menambahkan, untuk mengejar target pertumbuhan pelanggan tersebut Multiply akan menambah fitur-fitur pendukung bagi layanan e-commerce untuk memudahkan para penggunanya melakukan transaksi jual dan beli. “Saat ini Multiply memiliki 17 kategori produk yang memiliki banyak peminat adalah pakaian dan gadget,” ungkapnya.

          Selain itu, Kusumo Martanto Chief Executive Officer(CEO) PT Global Digital Niaga (blibli.com) menuturkan, pihaknya juga optimistis dalam menyambut dibentuknya asosiasi e-commerce. “Hal ini akan mendukung angka transaksi di blibli.com yang mencapai angka 200-300 transaksi pembelian per hari,” ujarnya.

          Menurut Kusumo, saat ini blibli.com telah memiliki jumlah member sebanyak 30.000 pengguna yang terdaftar. Dengan jumlah merchant partner sebanyak 300 merchant serta 25.000-30.000 produk.

            Untuk mendukung kualitas layanan pihaknya telah bekerjasama dengan dua perusahaan perbankan yaitu Bank BCA dan Bank Mandiri. Sedangkan ke depannya akan ada beberapa perusahaan perbankan lagi yang akan bekerjasama dengan blibli.com.
Sebelumnya, Ken Dean Lawadinata Chief Executive Officer(CEO) PT Darta Media Indonesia pemilik website e-commerce Kaskus memprediksi, tahun ini jumlah pengguna total di pasar e-commerce bisa mencapai 16 juta pengguna tumbuh 100% dari total pengguna tahun 2011 sebesar 8 juta pengguna.

           Menurut Ken, pertumbuhan yang cukup besar di e-commerce bisa terlaksana salah satunya dengan dukungan dari pemerintah yang melakukan pembangunan infrastruktur jaringan internet ke seluruh daerah terpencil serta adanya edukasi di masyarakat terkait pentingnya internet. “Pasar di bisnis e-commerce sangat besar berada di daerah, dari penetrasi pengguna internet sebesar 20 juta penduduk masih dikuasai penduduk di kota besar, sisanya 200 juta penduduk mayoritas ada di daerah,” ungkapnya.

       Ken mengatakan, e-commerce merupakan solusi bisnis yang efektif bagi para pelaku bisnis di Indonesia karena membutuhkan modal yang kecil dibanding harus membuka toko retail. Untuk berinvestasi di bisnis e-commerce hanya membutuhkan biaya sebesar Rp 5 juta untuk membuat website sendiri atau bahkan bisa gratis dengan mendaftar sebagai penjual di salah satu website e-commerce.

        Melihat pasar bisnis e-commerce yang cukup potensial, Kaskus menargetkan pertumbuhan jumlah pengguna yang cukup tinggi tahun ini. Ken mengatakan, tahun ini Kaskus menargetkan jumlah pengguna yang bertransaksi di Kaskus baik sebagai pembeli maupun penjual akan mencapai 38 juta pelanggan per bulan naik 100% dari rata-rata pelanggan bertransaksi di tahun 2011 sebesar 19 juta pelangganperbulan.
(***)
Sumber: 
kontan.co.id

Tanggal mengakses halaman web : 
Jumat, 22 Juni 2012 pkl 19.30 WIB

                                www.gunadarma.ac.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar