IMPLEMENTASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) PADA PIZZA HUT INDONESIA
Risa Sarah Septiarani
Fakultas Ekonomi Universitas
Gunadarma
Abstrak
Customer
Relationship Management (CRM) merupakan salah satu sarana untuk
menjalin hubungan yang berkelanjutan antara perusahaan dengan para stakeholder
maupun shareholdernya. Saat ini banyak perusahaan yang memanfaatkan Customer
Relationship Management (CRM) untuk menjalin hubungan dengan pelanggan
termasuk perusahaan
Pizza Hut yang merupakan salah satu perusahaan di bidang franchise makanan yang membutuhkan sistem informasi, karena
perusahaan berusaha meningkatkan penjualan dan seiring dengan semakin
berkembangnya gaya hidup konsumen yang lebih menyukai cara praktis delivery
order. Jurnal ini akan menjelaskan berbagai software
CRM yang digunakan oleh Pizza Hut.
Kata kunci : Customer
Relationship Management, software CRM
PENDAHULUAN
Kekuatan
pelanggan yang semakin meningkat dan tajamnya persaingan menjadikan banyak
perusahaan/bisnis saat ini beralih fokus dari orientasi pada produk menjadi
fokus pada pelanggan. Proses untuk membuat infrastruktur pelayanan pelanggan yang menggunakan contact centre dan teknologi Web
merupakan awal yang baik untuk membangun perusahaan berorientasi ke pelanggan.
Banyak
perusahaan yang menggunakan berbagai sarana dalam usahanya untuk meningkatkan Customer
Relationship Management (CRM). Secara khusus mereka berusaha memberikan
layanan yang sifatnya personal sehingga dapat memberikan kepuasan yang tinggi
pada pelanggannya, baik sebagai stakeholder maupun shareholder.
Dengan demikian diharapkan akan terjalin value chain yang kuat di
antara mereka melalui customer relationship(hubungan dengan pelanggan).
Untuk dapat meningkatkan CRM, perusahaan tidak segan melakukan
investasi yang cukup mahal dan teknologi canggih yang mampu memberikan
layanan yang maksimal bagi pelanggan. Di sisi lain
banyak
perusahaan software yang menjual dan menawarkan aplikasi sistem ini Web
applications seperti e-mail marketing dan the dot-coms.
Menurut
Costanzo (2003, p.8), CRM merujuk pada software system yang membantu
perusahaan memperoleh dan menyimpan data pelanggannya serta melakukan hubungan
dua arah. Tetapi saat ini CRM lebih menekankan pada perubahan kebijakan dan prosedur
yang didesain untuk meningkatkan sales dan customer retention di
berbagai lini perusahaan.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian dalam latar belakang penelitian diatas, maka permasalahan dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Bagaimanakah
pelaksanaan Customer Relationship Management pada Pizza Hut Indonesia
terutama dalam penggunaan software CRM?
LANDASAN TEORI
Pengertian CRM
CRM
adalah strategi bisnis yang terdiri dari software dan layanan yang
didesain untuk meningkatkan keuntungan (profit), pendapatan (revenue)
dan kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Caranya adalah dengan
membantu berbagai bentuk perusahaanuntuk mengidentifikasi pelanggannya dengan tepat,
memperoleh lebih banyak pelanggan dengan lebih cepat, dan mempertahankan kesetiaan
pelanggannya
Martin,
Brown, DeHayes, Hoffer & Perkins (2005, p.194) menambahkan “A CRM system
attempts to provide an integrated approach to all aspects of
interaction a company has with its customers, including marketing, sales
and support. The goal of a CRM system is to use technology to forge
a strong relationship between a business and its customers. To look at
CRM in another way, thebusiness is seeking to better manage its own enterprise
around customer behaviors”. Kutipan ini menyatakan bahwa sistem CRM
berusaha menyediakan sebuah pendekatan terintegrasi terhadap semua aspek dalam
perusahaan dalam kaitannya dengan pelanggannya, yang meliputi marketing,
sales and support. Tujuan dari sistem ini adalah dengan penggunaan
teknologi diharapkan terjadi jalinan hubungan yang kuat antara perusahaan
dengan pelanggannya. Dengan kata lain, perusahaan berusaha mengelola kinerja
perusahaannya dengan lebih baik.
Menurut
O’Brien (2002, p.130), “CRM uses information technology to create a
cross-functional enterprise system that integrates and automates many of the
customer serving processes in sales, marketing, and product services that
interact with a company’s customers. CRM systems also create an IT framework
that
integrates all of these processes with the rest of a company’s business
operations. CRM systems consist of a family of software modules that perform
the business activities involved in such front office processes. CRM software
provides the tools that enable a business and its employees to provide fast, convenient,
dependable, and consistent service to its customers.” Kutipan
ini berarti bahwa CRM menggunakan teknologi informasi untuk menciptakan
cross-functional enterprise system yang mengintegrasikan dan
mengotomatisasi proses layanan pelanggan dalam bidang penjualan,
pemasaran, dan layanan produk/ jasa berkaitan dengan perusahaan.
Sistem
CRM juga menciptakan IT framework yang menghubungkan semua proses dengan
bisnis operasional perusahaan. Selain itu sistem CRM juga meliputi sekumpulan
modul software yang membantu aktivitas bisnis perusahaan, seperti proses
kantor depan.
Software
CRM
adalah sebuah alat yang memungkinkan
perusahaan untuk memberikan layanan yang cepat, prima serta konsisten pada pelanggannya
dan dapat digambarkan sebagai
berikut:
Sumber:
O’Brien (2002,p.130)
Gambar
1. Sistem CRM dalam Proses Bisnis
Banyak
paket software diciptakan untuk memudahkan customer relationship,
tetapi kebanyakan tergantung dari perolehan, updating dan utilisasi
profil individu pelanggan. Profil-profil pelanggan ini biasanya disimpan dalam data
warehouse, dan data mining digunakan untuk mengekstrasi
informasi yang berhubungan dengan perusahaan dari pelanggan yang bersangkutan.
Selanjutnya profil pelanggan ini terhubung secara on line sehingga
mereka yang bekerja dalam perusahaan itu dapat menghubungi pelanggan yang
bersangkutan. Selain itu Web-based front-ends telah diciptakan sehingga
pelanggan dapat menghubungi perusahaan secara online untuk memperoleh informasi
mengenai produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan itu, memesan order,
mengecek status order yang ada, memperoleh jawaban atas pertanyaan yang
diajukan atau untuk memperoleh layanan. Paket software CRM membantu
perusahaan untuk memasarkan, menjual,
dan melayani pelanggan melalui multi
media, termasuk Web, call centers, field representatives, business partners,
retail and dealer networks.
Program
CRM dalam penerapannya dapat
dilihat
seperti gambar berikut ini:
Sumber:
Jones (2001,p.30)
Gambar
2. Sistem Berbasis IT
Kebutuhan CRM
Sistem
CRM dapat membantu perusahaan dalam berbagai hal berikut ini :
1. Mengidentifikasikan
berbagai penjualan dari database
pelanggan lama atau pelanggan potensial.
2. Membantu
seluruh aspek penjualan, seperti memberikan akses online pada ststus pesanan dan penelahaan status pelanggan ketika
proses penjualan telah lengkap.
3. Mengumpulkan
informasi mengani pelanggan dan pengajuan yang mereka buat.
4. Dapat
diintegrasikan dengan database yang relevan dan aplikasi supply chain management untuk membantu mengalokasikan berbagai
sumber daya , misalnya memastikan diberikannya pelayanan prima kepada pelanggan
yang memberikan keuntungan paling banyak.
5. Memantau
pola penggunaan pelanggan sehingga dapat mengidentifikasi pola-pola tidak
normal atau bila pelanggan mengurangi produk yang ditawarkan.
(Sarah
Cook, 2002)
Kerangka Kerja CRM
Perusahaan
Ernst and Young Cap Gemini mendefinisikan empat elemen dalam kerangka kerja CRM
:
1. Memahami
berbagai pasar dan pelanggan Pemahaman
atas pelanggan dapat diperioleh melalui sistem IT yang menggunakan customer-value management, data warehousing
dan sumber data.
2. Menetapkan
segmentasi dan invidu menjadi target. Malakukan segmentasi berarti menempatkan
pelanggan pada kelompok yang dapat merespon dan berinteraksi dengan bisnis
dengan cara-cara yang sama.
3. Menjual.
Aktivitas ini meliputi peralihan peran serta pelanggan dari reaktif menjadi proaktif.
4. Pelayanan.
Memberikan layanan purnajual sesuai dengan kebutuhan individual.
(Sarah
Cook, 2002)
METODOLOGI PENELITIAN
Objek Peneltian
Objek
Penelitian ini adalah PizzaHut. Pizza Hut merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
waralaba makanan internasional yang berdiri pada tahun 1958.
Jenis dan Teknik
Pengumpulan Data
Adapun
jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dengan analisis deskriptif,
sedangkan jeni data menurut sumbernya adalah data
sekunder yang diperoleh dengan cara mengumpulkan informasi melalui webite
PizzaHut dan jurnal-jurnal penelitian sejenis.
PEMBAHASAN
PizzaHut merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang waralaba makanan internasional yang berdiri
pada tahun 1958. Perusahaan ini menjadi perusahaan terbesar dalam rantai
distribusi pizza di dunia. Pizza Hut dikenal sebagai pemimpin pasar dengan
penjualan $25 milyar pizza category semenjak tahun 1971 dengan hamper
12.000 restoran. Pizza Hut hadir di
Indonesia untuk pertama kalinya pada tahun 1984, dan merupakan restoran pizza
pertama di Indonesia. Saat ini, Pizza Hut sudah dapat ditemui mudah di
kota-kota besar di seluruh Indonesia. Pizza hut menawarkan fasilitas yang
lengkap baik dari pelayanan maupun produk yang dijual. Fasilitas pelayanan yang
paling utama yaitu sistem order atau pesan makanan melalui hotline khsusus
dan akan diantar ke rumah.
Untuk memenuhi
kebutuhan pasar yang semakin khas terutama gaya hidup yang cenderung tidak
sempat antri membeli makan dan simple dalam segala hal serta dalam rangka
meningkatkan penjualan, Pizza Hut menerapkan system informasi yang dapat
menunjang daya saing, diantaranya berinvestasi pada sistem Point of Sale dan
operasi toko secara otomatis serta membuka toko secara on line
(www.pizzahut.com) di jaringan internet. Sistem informasi ini dapat digunakan
sebagai senjata untuk menjangkau konsumen dimana saja berada, sesuai dengan
slogannya yaitu “to be wherever our customer are”, yang pada
nantinya tentu saja dapat meningkatkan penerimaan perusahaan.
Kualitas layanan merupakan salah satu
aspek yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan Pizza Hut dalam penjualan
produknya. Penerapan system informasi manajemen dalam pelayanan Pizza Hut
meningkatkan penjualan perusahaan tersebut seperti diulas dalam artikel yang
tersedia. Bidang sistem informasi melintasi banyak teknologi kompleks, konsep
keperilakuan yang abstrak, dan aplikasi khusus dalam bidang-bidang bisnis serta
non-bisnis yang tidak terhitung jumlahnya. kerangka kerja konseptual, berguna
untuk mengatur pengetahuan yang disajikan tentang hal-hal yang perlu diketahui
mengenai sistem informasi manajemen untuk mendapatkan keuntungan. Sistem
informasi seyogyanya mendukung strategi bisnis organisasi, proses bisnis,
struktur dan budaya organisasi dalam meningkatkan nilai bisnis dari organisasi
khususnya dalam lingkungan bisnis yang dinamis. Dalam pengembangan sistem
informasi pelayanan bagi pelanggan Pizza Hut tentu diawali dengan pendekatan
system yang diawali dengan pengkajian terhadap semua perilaku yang terkait
dengan system yang dipelajari, misalnya perilaku konsumen Pizza Hut itu
sendiri.
Untuk menjawab pertanyaan pertama pada
artikel mengenai tipe system informasi yang digunakan, tipe system informasi
yang digunakan oleh Pizza Hut dijelaskan berikut ini:
1. Operating Support System
Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data
yang dihasilkan oleh dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung
operasi semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat
digunakan oleh para manajer. Pemrosesan lebih jauh oleh sistem informasi
manajemen biasanya dibutuhkan. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan
bisnis adalah untuk secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan
proses industrial, mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan, serta
memperbarui database perusahaan. Operating system yang
digunakan oleh Pizza Hut dibagi kembali menjadi beberapa macam yaitu:
a. Transaction Processing System (TPS)
Transaction
Processing System merupakan bagian yang penting dari sistem pendukung operasi yang bertugas
mengolah dan merekam data laporan dari transaksi bisnis, dengan dua prinsip
dasar, yakni in batch processing dan in real-time (or online) processing. Pizza Hut dalam melakukan trasnsaksi
telah mempunyai jaringan computer yang terintegrasi dengan customer yang
menyediakan informasi pemesanan. Transaction Processing System yang digunakan
oleh Pizza Hut adalah Point of Sale (POS) System, Point of Sale adalah bagian
yang paling vital dalam proses operasional, transaksi dengan konsumen yang
melibatkan interaksi langsung dengan pelanggan dan data base perusahaan secara
simultan, kemampuan hardware dan software yang dapat diandalkan merupakan
faktor kunci kelangsungan operasional. TPS yaitu suatu sistem yang menggunakan
terminal elektronik cash register untuk menyimpan dan mengirim data entry
penjualan pada semua jaringan yang langsung terhubungi dengan komputer pusat
dan dapat diproses untuk keperluan cepat atau periodik. Pada prinsipnya sistem
operasional Pizza Hut merupakan aliran kerja yang diterjemahkan secara baku ke
dalam proses otomatisasi. Pesanan pelanggan diterima oleh sistem point of sale
(order station) yang akan dicatat oleh makaline station sebagai pengumpul data
kolektif dari beberapa order station. Kemudian pesanan pelanggan akan diproses
langsung oleh kitchen dengan hardcopy document transaksi sebagai perintah
kerja. Semua data transaksi akan tersimpan didalam file server, sedangkan
driver routing diperlukan sebagai pengawas kegiatan operasional yang akan
dipantau langsung oleh headquater melalui jaringan WAN.
b. Enterprise Collaboration System (ECS)
Perusahaan
waralaba Pizza Hut telah mulai melakukan aliansi bisnis dengan menggunakan
intranet, ekstranet, dan internet untuk membangun jaringan komunikasi global
baik dengan customer, pihak internal, supplier, dan pihak lainnya yang terkait
dalam system. Merupakan
sistem informasi yang berkaitan dengan tim pendukung, kelompok kerja,
peningkatan komunikasi dan produktivitas perusahaan dan kolaborasi mengenai
bentuk aplikasinya, dan otomatisasi pekerjaan. Misalnya memfasilitasi dalam
elektronik mail untuk mengirim dan menerima pesan elektronik, dan termasuk
menggunakan videoconference dan
lain-lain.
Sistem ini juga digunakan untuk
keperluan koordinasi dan pertukaran informasi di internal perusahaan, misalkan
antar outlet Pizza Hut akan dihubungkan
ke dalam satu jaringan sehingga koordinasi dan pertukaran informasi dapat mudah
dilakukan. Pizza Hut menerapkan online order terhadap kosumennya. Layanan
online order ini terbagi atas tiga menu, menu pertama adalah log in account untuk para konsumen baik
itu konsumen yang reguler ataupun konsumen baru dengan memasukkan kode pin
untuk mengetahui jaringan Pizza Hut terdekat. Menu yang kedua adalah
demonstrasi pembelian, layanan ini disediakan bagi para pelanggan untuk mencoa
melakukan pemesanan online sebelum
melanjutkan kedalam transaksi sebenarnya. Dan yang ketiga adalah help features yakni cara perusahaan untuk
berkomunkasi dengan pelanggan melalui email dan telepon bebas pulsa. Dengan
adanya hal ini maka secara tidak langsung Pizza Hut telah melakukan pendekatan
terhadap konsumennya, karena bukan tidak mungkin dengan customer relation
management yang dilakukan Pizza Hut akan menciptakan loyalitas tersendiri bagi
para konsumennya.
2. Management Support System
Sistem ini pada hakekatnya muncul ketika aplikasi sistem
informasi berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan dalam pengambilan
keputusan yang efektif oleh para manajer. Karena menyediakan informasi dan
memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan oleh semua level manajer dan
profesional bisnis adalah tugas yang cukup sulit, maka diperlukan suatu sistem
pendukung operasi yang disebut dengan sistem pendukung
manajemen.
a. Management Information System (MIS)
Sistem Informasi ini menyediakan
informasi dalam bentuk laporan dan tampilan kepada para manajer dan
professional bisnis. Contohnya kepada manajer penjualan yang dapat menggunakan
informasi melalui jaringan komputer, dan mengakses tampilan tentang keadaan
hasil penjualan produk mereka dan dapat mengakses intranet perusahaan mengenai
laporan analisis penjualan harian, dan sekaligus mengevaluasi hasil penjualan
yang dibuat oleh masing-masing staf penjualan.
MIS yang digunakan pada Pizza Hut adalah
Pizza Hut’s Field Management System yang menyediakan aplikasi yang dapat
membantu store manager dalam business forecasting, inventory management dan
human resources management. Aplikasi ini akan berupa suatu bentuk pelaporan
yang selanjutnya digunakan oleh perusahaan dalam penentuan atau pengambilan
keputusan pada sistem penunjang keputusan.
b. Decision Support Sistem (DSS)
DSS
Merupakan suatu sistem yang memberikan
dukungan komputer secara langsung kepada seorang manajer dalam proses
pengambilan/pembuatan keputusan. Seorang manajer produksi dapat menggunakan DSS
untuk menentukan berapa banyak produk yang akan diproduksi seperti pada
perusahaan manufaktur, dengan didasarkan pada perkiraan penjualan dikaitkan
dengan promosi yang akan dilakukan, lokasi dan ketersediaan bahan baku yang
diperlukan dalam memproduksi suatu produk. DSS menyediakan
informasi yang dibutuhkan bagi manager end-user secara interaktif dengan
menggunakan berbagai model analisis, simulasi dan lain sebagainya. Bagi Pizza
Hut sendiri penggunaan DSS terlihat ketika setiap store manager dapat memonitor
performance sistem secara langsung dan interaktif, juga dilengkapi dengan
management tool analysis dalam menganalisa business forecasting dan manajemen
persediaan. Penggunaan sistem informasi berbasis komputer (Computer-Based
Information System) yang digunakan oleh Pizza Hut untuk mendukung keseluruhan
kegiatan perusahaan terlihat pada masing-masing bidang yakni:
Penggunaan sistem informasi berbasis
komputer (Computer-Based Information System) yang digunakan oleh Pizza Hut
untuk mendukung keseluruhan kegiatan perusahaan terlihat pada masing-masing
bidang yaitu:
1. Menunjang
operasi bisnis dalam hal:
-
Melayani transaksi penjualan
-
Membantu dalam me-record pembelian
pelanggan
-
Melacak persediaan
-
Membayar gaji karyawan
-
Pembelian bahan baku
-
Mengevaluasi trend penjualan atau sales
performance lainnya
2. Menunjang
pembuatan keputusan manajerial (managerial decision making)
Secara struktural, proses pembuatan
keputusan manajerial terdiri dari beberapa tahap yaitu:
-
Identify problems and opportunities
Dalam hal ini Pizza Hut menangkap
kesempatan untuk melayani pangsa pasar baru yaitu internet user karena
perubahan perilaku konsumen dari offline ke online.
-
Help generate and evaluate decision alternative
Aktivitas operasional diterjemahkan ke
dalam sistem otomatis, seperti yang dapatdilihat didalam website, pelanggan
dapat memilih jenis topping yang disukai.
Dengan mengetahui jenis topping yang
digemari konsumen saat itu, maka hal ini dapat dijadikan sebagai salah satu
cara yang efektif dalam menganalisa keunggulan superior dari suatu produk.
-
Select course of action and monitor its implementation
Setelah mengetahui dan menganalisa
hal-hal startegis yang mampu menciptakan keunggulan bersaing, maka tahap yang
ketiga yaitu menerapkannya pada proses pembuatan keputusan Dengan adanya system
yang dapat digunakan dalam peramalan bisnis, manajemen persediaan dan juga
manajemen sumber daya manusia, maka hal-hal tersebut dapat membantu manajer
dalam membuat keputusan manajerial yang lebih baik serta memiliki strategic
competitive advantage. Misalnya suatu pengambilan keputusan dalam hal pembelian
bahan baku, apakah harus ditambah atau tidak dilanjutkan pembeliannya, dimana
hal ini nantinya akan terkait dengan pengaturan persediaan sehingga pemborosan
biaya tidak terjadi. Selain itu dengan adanya peramalan bisnis maka pihak
manajerial dapat mengambil keputusan investasi apa yang memang dibutuhkan saat
ini dan di masa yang akan datang.
3. Selain
itu system informasi manajemen mampu menunjang Keunggulan Strategis (strategic
advantage), diantaranya:
-
Informasi yang dijadikan dasar
penyusunan system informasi adalah informasi strategis
-
Sistem informasi yang digunakan dapat
mendukung misi perusahaan dalam hal 100% customer satisfaction.
-
Melalui website-nya (www.pizzahut.com)
konsumen dapat mengorder secara online atau mencari restoran Pizza Hut terdekat
(dengan fasilitas layanan store finder) dan juga bisa mendapatkan kupon potongan
harga secara gratis melalui situs tersebut. Hal-hal seperti ini dapat menarik
pelanggan-pelanggan baru dan menjauhi pelanggan dari restoran kompetitor.
-
Melalui sistem informasi, Pizza Hut
dapat senantiasa melakukan diferensiasi produk melalui competitive recipes,
sehingga dapat selalu melakukan perubahan rasa sesuai dengan perubahan selera
pelanggan dan selalu memberikan terobosan baru terhadap produk-produk Pizza
Hut.
-
Melalui sistem informasi yang digunakan,
maka dapat mempercepat delivery order dalam keadaan panas (fresh from the oven)
dengan harga yang wajar (value priced application). Sehingga konsumen dapat
langsung merasakan kenikmatan asli dari produk-produk yang ditawarkan oleh
Pizza Hut dalam waktu yang relatif tidak terlalu lama dengan harga yang cukup
terjangkau.
-
Melalui penggunaan system informasi
efisiensi operasional perusahaan dapat tercapai.
-
Sistem informasi pun berperan menunjuang
kegiatan memperkenalkan inovasi bisnis dari perusahaan.
-
Sistem informasi POS sangat mudah
digunakan untuk mendukung kelancaran kegiatan operasional perusahaan (user
friendly). Oleh karena itu sistem informasi yang digunakan oleh Pizza Hut
sangat bermanfaat terhadap keuntungan strategis perusahaan.
Keberhasilan
penerapan system infomasi manajemen pada perusahaan Pizza Hut menjadi inspirasi
perusahaan lain untuk mengikuti jejak Pizza Hut tersebut. Kesuksesan Pizza Hut
dengan metode Sistem Informasi berupa Point of Sales System (POS) dan
Enterprise Collaboration System (ECS)melalui website http://www.pizzahut.com/
dilakukan juga oleh perusahaan lain misalnya McDonalds dan KFC.
KESIMPULAN
CRM
merupakan hal penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan yang siap
bersaing menuju era globalisasi. Perusahaan harus mampu mengakomodasi keinginan
stakeholder dan shareholder nya jika ingin berkembang. Kesuksesan
dan kegagalan perusahaan tergantung pada kemampuannya untuk menjalin hubungan
yang harmonis dengan pelanggannya. Untuk mewujudkan dan menjalin hubungan yang
selaras ini perusahaan dapat memanfaatkan IT-Based program dan software-software
terkait yang mampu membantu perusahaan dalam mewujudkan efisiensi dan
efektivitas kinerja perusahaan. Aplikasi CRM dapat digunakan oleh perusahaan manufaktur
dan jasa. Yang perlu dipertimbangkan bagi perusahaan adalah memilih aplikasi software
yang tepat dan sesuai dengan yang diperlukan. Kunci keberhasilan CRM adalah
memahami keseluruhan jalinan/hubungan
kerja sama yang terjadi di dalam organisasi/perusahaan, baik yang bersifat
intern maupun ekstern dengan memanfaatkan IT-Based program dan software.
SARAN
Walaupun
semua penggunaan sistem informasi ini memiliki manfaat yang signifikan terhadap
perusahaan, kami memiliki beberapa saran yang dapat digunakan dalam
pengembangan maupun perbaikan bagi perusahaan, antara lain :
a.
Tetap dilakukan perbaikan mengenai update software untuk mengetahui perkembangan
yang ada.
b.
Lakukan security system agar tidak terjadi gangguan terhadap penggunaan software
dan jalannya bisnis.
c.
Lakukan perawatan berkala khususnya terhadap backup system sehingga perlindungan
tetap ada bila terjadi kegagalan sistem.
d.
Tetap lakukan analisis yang mendalam walaupun Decision Support System telah membantu
perusahaan dalam mengambil keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
Andreani, Fransisca, 2007, Customer Relationship
Management (CRM)dan Aplikasinya dalam Industri Manufaktur dan Jasa, Jurnal
Manajemen Pemasaran, Vol.2 , No. 2, Oktober 2007 : 59-65.
Munandar,
Dadang, Pengaruh Customer Relationship
Management (CRM) Majalah Ilmah UNIKOM, Vol. 7, No. 1 : 137-148.
Cook,
Sarah, 2004, Customer Care Excellence:Cara
untuk Mencapai Customer Focus, Jakarta : Victory Jaya Abadi.
Martin,
E.W., Brown, C.V., DeHayes, D.W.,
Hoffer, J.A., Perkins, W.C.,2005, “Customer Relationship Management”,Managing Information
Technology (5th ed.), Pearson Prentice Hall, pp.194-196.
O’Brien,
James A., 2002, “Customer Relationship
Management”,Management Information
Systems: Managing
Information Technology in the E-Business Enterprise (5th ed.),
McGraw- Hill Higher Education, pp.128-131.
Costanzo,
Chris, 2003, “Moving Focus of CRM Efforts
From Software to Employees”, American Banker, New York, N.Y.:
Jun 18, 2003,Vol. 168, lss. 116,
p.8