Jika kita membicarakan Indonesia , terpikirkan
bagaimana besarnya Negara kita ini sehingga wajib memiliki pertahanan yang kuat
di dalamnya. Ketahanan dimana adalah kondisi yang harus dimiliki dalam semua
aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sementara untuk pengertian Ketahanan
Nasional (Tannas) Indonesia itu sendiri adalah konsepsi pengembangan kekuatana
nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang
seimbang , serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan
menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.Ketahanan
Nasional Indonesia sendiri mempunyai beberapa komponen didalamnya seperti
hakikat, aspek, sifat , asas-asas untuk mendukung tercapainya ketahanan
nasional itu.
Namun yang perlu diingat pula bahwa perkembangan
teknologi di bidang Teknologi Informasi berkembang sangat pesat, sehingga
dengan kenikmatan dan kemudahan mengakses informasi itulah yang banyak
pelaku-pelaku yang berniat jahat dalam memanfaatkan teknologi (Cyber crimes).Tidak
hanya cyber crime yang perlu kita perhatikan, tetapi juga Cyber warfare. Cyber warfare (Cyberwar), merupakan perang yang sudah menggunakan jaringan komputer
dan Internet atau dunia m
Berbagai
potensi ancaman serius dapat ditimbulkan dari kegiatan para cyber crimes, seperti melakukan serangan dan penetrasi
terhadap sistim jaringan komputer serta infrastruktur telekomunikasi milik
pemerintah, militer atau pihak lainnya yang dapat mengancam keselamatan
kehidupan manusia. Beberapa contoh kegiatan cyber crimes di manca negara dapat dilihat
dibawah ini.
·
Di
Amerika Serikat, pada bulan Februari 1998 telah terjadi serangan (breaks-in or attack) sebanyak
60 kali perminggunya melalui media Internet terhadap 11 jaringan komputer militer
di Pentagon. Dalam cyber attack ini yang menjadi target utama
adalah departemen pertahanan Amerika Serikat (DoD).
·
Di
Srilanka, pada bulan Agustus 1997, sebuah organisasi yang
bernama the Internet
Black Tigers yang
berafiliasi kepada gerakan pemberontak macan tamil (the Liberation Tigers of Tamil Eelam) menyatakan bertanggung jawab
atas kejahatan email (email bombing,
email harrasment, email spoofing, etc.) yang menimpa beberapa kedutaan
serta kantor perwakilan pemerintah Srilanka di manca negara. Tujuan akhirnya
adalah kampanye untuk melepaskan diri dari Srilanka dalam memperjuangkan
kemerdekaan rakyat Tamil.
·
Di
Cina, pada
bulan Juli 1998, sebuah perkumpulan cyber terrorist atau crackers terkenal berhasil menerobos
masuk kepusat komputer sistim kendali satelit Cina dan berhasil mengacaukan
“selama beberapa saat” sistim kendali sebuah satelit milik Cina yang sedang
mengorbit di ruang angkasa. Tujuan utama dari aksi adalah untuk melakukan protes
terhadap gencarnya investasi negara barat di Cina.
·
Di
Swedia, pada bulan September 1998, pada
saat kegiatan pemilihan umum, sejumlah cyber criminals berhasil melakukan kegiatan
sabotase yaitu merubah (defaced) tampilan website dari partai politik
berhaluan kanan dan kiri. Dimana Website links partai politik tersebut dirubah
tujuannya ke alamat situs-situs pornografi sehingga sangat merugikan partai
karena kampanye partai secara elektronik melalui Internet menjadi terhambat.
·
Di
Indonesia sendiri, pada bulan Agustus tahun 1997, hackers dari
Portugal telah berhasil merubah (defaced) tampilan situs resmi dari Mabes ABRI
(sekarang Mabes TNI) dengan melakukan perubahan terhadap isi dari situs
tersebut (defaced)dengan
opini dan pernyataan yang menyudutkan ABRI (TNI) dengan tujuan akhir politisnya
yaitu kemerdekaan bagi rakyat Timor Timur (east timor).
Dan masih banyak lagi kasus cyber crimes di
negara-negara lain yang masih berlangsung hingga saat ini. Beberapa analis
menyatakan bahwa kegiatan cyber crimes dewasa ini sudah dapat
dimasukan dalam kategori perang informasi berskala rendah (low-level information warfare) dimana dalam beberapa tahun
mendatang mungkin sudah dianggap sebagai peperangan informasi yang sesungguhnya (the real information warfare).
Maka
disinilah TNI pun dituntut kesiapannya mengimplementasikan
teknologi perang modern guna menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Tidak hanya TNI saja yang harus mempersiapkan hal ini,
tetapi kita sebagai generasi muda juga lah harus turut membantu minimal dengan
memiliki pengetahuan di bidang ICT (Information and Communication Technology)
agar Negara kita tidak tertinggal.
Sumber
:
www.gunadarma.ac.id |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar