Kelompok Rujukan
Berikut
beberapa klasifikasi kelompok dan karakteristik komunikasinya menurut para ahli
:
v Kelompok primer dan
sekunder.
Charles Horton Cooley pada tahun 1909 (dalam Jalaludin Rakhmat, 1994)
mengatakan bahwa kelompok primer adalah suatu kelompok yang anggota-anggotanya
berhubungan akrab, personal, dan menyentuh hati dalam asosiasi dan kerja sama.
Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan
tidak akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh hati kita.
Jalaludin Rakhmat membedakan kelompok ini berdasarkan karakteristik
komunikasinya :
Ø Kualitas komunikasi pada kelompok primer bersifat dalam dan meluas. Dalam,
artinya menembus kepribadian kita yang paling tersembunyi, menyingkap
unsur-unsur backstage(perilaku yang kita tampakkan dalam suasana
pribadi saja). Meluas, artinya sedikit sekali kendala yang menentukan rentangan
dan cara berkomunikasi. Pada kelompok sekunder komunikasi bersifat dangkal dan
terbatas.
Ø Komunikasi kelompok primer lebih menekankan aspek hubungan daripada aspek
isi, sedangkan kelompok primer adalah sebaliknya.
Ø Komunikasi kelompok primer cenderung informal, sedangkan kelompok sekunder
formal.
Ø Komunikasi pada kelompok primer bersifat personal, sedangkan kelompok
sekunder nonpersonal.
Ø Komunikasi kelompok primer cenderung ekspresif, sedangkan kelompok sekunder
instrumental.
v Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan.
Theodore Newcomb (1930) melahirkan istilah kelompok keanggotaan (membership
group) dan kelompok rujukan (reference group). Kelompok keanggotaan
adalah kelompok yang anggota-anggotanya secara administratif dan fisik menjadi
anggota kelompok itu. Sedangkan kelompok rujukan adalah kelompok yang digunakan
sebagai alat ukur (standard) untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk
sikap. Menurut teori, kelompok rujukan mempunyai tiga fungsi: fungsi komparatif,
fungsi normatif, dan fungsi perspektif.
v Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif
John F. Cragan dan
David W. Wright (1980) membagi kelompok menjadi dua: deskriptif dan peskriptif.
Kategori deskriptif melihat proses pembentukan kelompok secara alamiah.
Berdasarkan tujuan, ukuran, dan pola komunikasi, kelompok deskriptif dibedakan
menjadi tiga:
· kelompok tugas.
· kelompok pertemuan.
· kelompok penyadar.
Kelompok tugas bertujuan memecahkan masalah,
misalnya transplantasi jantung, atau merancang kampanye politik. Kelompok
pertemuan adalah kelompok orang yang menjadikan diri mereka sebagai acara
pokok. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah contoh kelompok pertemuan.
Kelompok penyadar mempunyai tugas utama menciptakan identitas sosial politik
yang baru.
Kelompok preskriptif, mengacu pada
langkah-langkah yang harus ditempuh setiap anggota kelompok dalam mencapai
tujuan kelompok. Cragan dan Wright mengkategorikan enam format kelompok
preskriptif, yaitu: diskusi meja bundar, simposium, diskusi panel, forum,
kolokium, dan prosedur parlementer.
Keluarga dan
Studi Perilaku Konsumen
Studi tentang keluarga dan hubungan mereka dengan pembelian dan
konsumsi adalah penting, tetapi kerap diabaikan dalam analisis perilaku
konsumen. Pentingnya keluarga timbul karena dua alasan.
Pertama, banyak produk dibeli oleh konsumen ganda yang bertindak
sebagai unit keluarga. Rumah adalah contoh
produk yang dibeli oleh kedua pasangan, barangkali dengan melibatkan anak,
kakek-nenek, atau anggota keluarga lain dari keluarga besar. Mobil biasanya
dibeli keluarga, denga kedua pasangan dan kerap anak remaja mereka terlibat
dalam berbagai tahap keputusan, dan masih banyak lagi contohnya.
Kedua, bahkan ketika pembelian dibuat oleh individu, keputusan
pembelian individu bersangkutan mungkin sangat dipengaruhi oleh anggota lain
dalam keluarganya. Anak-anak mungkin
membeli pakaian yang dibiayai dan disetujui oleh orangtua. Pengaruh seorang
remaja mungkin pula besar sekali pada pembelian pakaian orangtua. Pasangan
hidup dan saudara kandung bersaing satu sama lain dalam keputusan tentang
bagaimana pendapatan keluarga akan dialokasikan untuk keinginan individual
mereka.
Studi tentang keputusan keluarga sebagai konsumen kurang lazim
dibandingkan studi tentang individu sebagai konsumen. Alasan untuk pengabaian
dalam studi pembelian keluarga adalah kesulitan dalam mempelajari
keluarga sebagai organisasi. Survei dan metodologi penelitian pemasaran
lain lebih mudah dijalankan untuk individu daripada untuk keluarga. Pemberian
kuisioner kepada seluruh keluarga memerlukan akses ke semua anggota pada waktu
yang lebih kurang sama (sulit dilakukan di dalam lingkungan dewasa ini), dengan
menggunakan bahasa yang mempunyai makna bagi semua anggota keluarga (sulit
karena ketidaksesuaian dalam hal usia atau pendidikan), dan menafsirkan hasil
ketika anggota dari keluarga yang sama melaporkan opini yang bertentangan
mengenai apa yang dibeli oleh keluarga atau pengaruh relatif dalam keputusan
tersebut (temuan yang lazim di dalam penelitian keluarga)
Keluarga (family) adalah kelompok yang terdiri dari dua
atau lebih orang yang berhubungan melalui darah, perkawinan, atau adopsi dan
tinggal bersama.Keluarga inti (nuclear
family) adalah kelompok langsung yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak
yang tinggal bersama. Keluarga
besar (extended family)mencakupi keluarga inti, ditambah
kerabat lain, seperti kakek-nenek, paman dan bibi, sepupu, dan kerabat karena
perkawinan. Keluarga di mana seseorang disebut keluarga orientasi (family orientation), sementara
keluarga yang ditegakkan melalui perkawinan adalah keluarga prokreasi (family of procreation).
Rumah tangga (household) adalah istilah lain yang kerap
digunakan oleh para pemasar sewaktu mendeskripsikan perilaku konsumen. Rumah
tangga berbeda dengan keluarga dalam hal rumah tangga mendeskripsikan semua
orang, baik yang berkerabat maupun yang tidak, yang menempati satu unit
perumahan. Baik untuk rumah tangga maupun keluarga, data dapat digunakan oleh
organisasi pemasaran untuk analisis makro maupun pemasaran. Haverty
mengidentifikasi variabel utama yang terlibat di dalam analisis seperti ini:
1. Fungsi
Produksi Rumah Tangga:
Fungsi Pembelian
Produksi Rumah Tangga
Fungsi Konsumsi
Fungsi Pasar Tenaga Kerja
Fungsi Pemeliharaan Keluarga
Fungsi Pembelian
Produksi Rumah Tangga
Fungsi Konsumsi
Fungsi Pasar Tenaga Kerja
Fungsi Pemeliharaan Keluarga
2. Stok
(Sumber Daya) Rumah Tangga :
Informasi
Sumber Keuangan
Barang Pasar
Karakteristik
Waktu
Informasi
Sumber Keuangan
Barang Pasar
Karakteristik
Waktu
3. Variabel
Eksogen atau yang Ditetapkan Sebelumnya :
Data
Peluang Pasar Tenaga Kerja
Peluang Pasar Produk
Struktur Rumah Tangga
Kepuasan
Data
Peluang Pasar Tenaga Kerja
Peluang Pasar Produk
Struktur Rumah Tangga
Kepuasan
Variabel Yang Mempengaruhi Pembelian Keluarga/Rumah Tangga
Keluarga memiliki pendapatan rata-rata yang lebih tinggi
dibandingkan rumah tangga karena jumlah yang lebih banyak dari individu yang
bekerja di dalam keluarga. Untuk keluarga mapun rumah tangga, keempat variabel
structural yang paling member dampak pada keputusan pembelian dan yang dengan
demikian paling menarik bagi pemasar adalah usia kepala rumah tangga atau
keluarga, status, perkawinan, kehadiran anak san status pekerjaan.
Keluarga adalah sama dengan perusahaan; keluarga adalah
organisasi yang terbentuk untuk mencapai fungsi tertentu yang lebih efektif
dibandingkan individu yang hidup sendiri. Fungsi yang jelas bahwa dua orang dapat
mencapai lebih baik daripada satu orang adalah mempunyai anak. Walaupun
analisis konsumen mungkin tidak mempunyai opini mengenai apakah keluarha harus
mempunyai anak atau tidak. Konsekuensi ekonomi dengan hadirnya anak menciptakan
struktur permintaan akan pakaian, makanan, perabot, rumah, perawatan kesehatan,
pendidikan, dan produk lain. Anak di dalam keluarga dapat menyebabkan
menurunnya permintaan akan produk lain, seperti perjalanan, pakaian orang
dewasa, dan banyak barang yang bebas dipilih.
Keputusan Pembelian Keluarga
Keluarga adalah “pusat
pembelian” yang merefleksikan kegiatan dan pengaruh individu yang membentuk
keluarga bersangkutan. Individu membeli produk untuk dipakai sendiri dan untuk
dipakai oleh anggota keluarga yang lain.
1. Peranan individu dalam pembelian keluarga.
2. Perilaku peran (role behavior).
3. Peranan pasangan hidup dalam keputusan pembelian.
Siklus Kehidupan Keluarga
Keluarga
berubah bersama waktu, melewati serangkaian tahap. Proses ini disebut silkus kehidupan keluarga (SKK).
Walaupun sudah digunakan di dalam literature sejak tahun 1931, konsep tersebut
mendapat pengaruhnya yang paling luas di dalam penelitian pemasaran oleh Wells
dan Gubar, dan belakangan di dalam buku karya Reynolds dan Wells, yang
memperhatikan bagaimana siklus kehidupan mempengaruhi perilaku konsumen.
Struktur Keluarga dan Rumah Tangga yang Berubah
Apa yang dimaksud dengan
sturktur keluarga kontemporer? Bagaimana struktur itu berubah? Bagaimana
struktur itu mempengaruhi konsumsi? Apakah realitas yang berkembang dari
struktur keluarga merupakan masalah atau peluang untuk organisasi pemasaran?
Ini adalah beberapa dari pertanyaan yang para peneliti konsumen berusaha
menjawabnya. Banyak jawaban tersebut melibatkan data dari sensus dasawarsa dan
laporan sementara oleh Biro Sensus?
1. Menikah atau Single.
2. Ukuran Rumah Tangga.
3. Perkawinan dalam usia yang lebih lanjut.
4. Boom orang single.
5. Perceraian dan perilaku konsumen.
6. Orang-orang single yang hidup bersama.
7. Pemasaran untuk orang single.
8. Perkawinan kembali
Metodologi Penelitian Untuk Studi Tentang Keputusan Keluarga
Bila anda menyiapkan
analisis pengaruh keluarga pada keputusan keluarga dalam hal pembelian atau
konsumsi, sebagian besar teknik penelitian akan sama dengan studi penelitian
pemasaran yang lain.
1. Kerangka Proses-Keputusan.
2. Kategori Sturktur-Peran.
3. Bias Pewawancara.
4. Seleksi Responden .
Sumber
:
James F. Engel, Roger D.
Blackwell, Paul W. Miniard. (1994). Perilaku Konsumen Jilid 1.
Jakarta : Penerbit Binarupa Aksara.
www.gunadarma.ac.id |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar