Pengertian Motivasi
Motivasi menurut American Encyclopedia adalah kecenderungan
(suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam diri sesoerang yang
membangkitkan topangan dan tindakan.
Dinamika Proses Motivasi
Proses motivasi :
1. Tujuan. Perusahaan harus bias menentukan terlebih dahulu
tujuan yang ingin dicapai, baru kemudian konsumen dimotivasi ke arah itu.
2. Mengetahui kepentingan. Perusahaan harus bisa mengetahui
keinginan konsumen tidak hanya dilihat dari kepentingan perusahaan semata
3. Komunikasi efektif. Melakukan komunikasi dengan baik terhadap
konsumen agar konsumen dapat mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan apa
yang bisa mereka dapatkan.
4. Integrasi tujuan. Proses motivasi perlu untuk menyatukan
tujuan perusahaan dan tujuan kepentingan konsumen. Tujuan perusahaan adalah
untuk mencari laba serta perluasan pasar. Tujuan individu konsumen adalah
pemenuhan kebutuhan dan kepuasan.kedua kepentingan di atas harus disatukan dan
untuk itu penting adanya penyesuaian motivasi.
5. Fasilitas. Perusahaan memberikan fasilitas agar konsumen
mudah mendapatkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
Tujuan Motivasi Konsumen
Tujuan motivasi konsumen :
1. meningkatkan kepuasan
2. mempertahankan loyalitas
3. efisiensi
4. efektivitas
5. menciptakan suatu hubungan yang
harmonis antara produsen atau penjual dengan pembeli atau konsumen.
Memahami Kebutuhan Konsumen
Kebutuhan konsumen dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. fisiologis. Dasar-dasar kelangsungan hidup, termasuk rasa
lapar, haus dan kebutuhan hidup lainnya.
2. keamanan. Berkenaan dengan kelangsungan hidup fisik dan
keamanan
3. afiliasi dan pemilikan. Kebutuhan untuk diterima oleh orang
lain, menjadi orang penting bagi mereka.
4. prestasi. Keinginan dasar akan keberhasilan dalam memenuhi
tujuan pribadi
5. kekuasaaan. Keinginan untuk emndapat kendali atas nasib
sendiri dan juga nasib orang lain
6. ekspresi diri. Kebutuhan mengembangkan kebebasan dalam
ekspresi diri dipandang penting oleh orang lain.
7. urutan dan pengertian. Keinginan untuk mencapai aktualisasi
diri melalui pengetahuan, pengertian, sistematisasi dan pembangunan system
lain.
8. pencarian variasi. Pemeliharaan tingkat kegairahan fisiologis
dan stimulasi yang dipilih kerap diekspresikan sebagai pencarian variasi
9. atribusi sebab-akibat. Estimasi atau atribusi sebab-akibat
dari kejadian dan tindakan.
Asas
Kebutuhan
1. Asas
Mengikutsertakan => memberikan kesempatan bawahan untuk
berpartisipasi
mengajukan ide/saran dalam pengambilan keputusan.
2. Asas
Komunikasi => menginformasikan tentang tujuan yang ingin dicapai, cara
mengerjakannya
& kendala yang dihadapi.
3. Asas
Pengakuan => memberikan penghargaan & pengakuan yang tepat serta
wajar kepada
bawahan atas prestasi yang dicapainya.
4. Asas
Wewenang yang Didelegasikan => mendelegasikan sebagian wewenang
serta kebebsan karyawan untuk mengambil keputusan dan berkreativitas dan
melaksanakan tugas-tugas atasn atau
manajer.
5. Asas Perhatian Timbal Balik => memotivasi
bawahan dengan mengemukakan keinginan atau harapan perusahaan disamping
berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan bawahan dari perusahaan.
Hirarki Kebutuhan Maslow
1. Fisiologi => Makanan,
minuman, tempat tinggal dan sembuh dari rasa sakit
2. Keamanan dan
Keselamatan => Kebutuhan untuk kemerdekaan dari ancaman
3. Rasa memiliki, sosial & kasih sayang
4. Penghargaan (esteem) => Kebutuhan atas harga diri
5. Aktualisasi diri => Kebutuhan untuk memenuhi diri
seseorang melalui memaksimumkan penggunaan kemampuan, keahlian & potensi.
•
Dari uraian di atas, Maslow’s Need Hierarchy Theory ini
mempunyai kebaikan dan kelemahan, sebagai berikut:
•
Kebaikannya:
•
1. Teori ini
memberikan informasi bahwa kebutuhan manusia itu jamak (material dan
nonmaterial) dan bobotnya bertingkat-tingkat pula.
•
2. Manajer
mengetahui bahwa seseorang berperilaku atau bekerja adalah untuk dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan (material dan nonmaterial) yang akan memberikan kepuasaan
baginya.
•
3. Kebutuhan
manusia itu berjenjang sesuai dengan kedudukan atau sosial ekonominya.
Seseorang yang berkedudukan rendah (sosial ekonomi lemah) cenderung
dimotivasi oleh material, sedang orang yang berkedudukan tinggi cenderung
dimotivasi oleh nonmaterial.
•
4. Manajer akan
lebih mudah memberikan alat motivasi yang paling sesuai untuk merangsang
semangat bekerja bawahannya.
•
Kelemahannya:
•
Herzberg’s Two Factors Theory (1966)
•
Ilmuwan yang diakui telah memberikan kontribusi penting
dalam pemahaman motivasi Herzberg. Teori yang dikembangkannya dikenal dengan
“Model Dua Faktor” dari motivasi, yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene
atau “pemeliharaan”
Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah
hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti
bersumber dalam diri seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene
atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang
berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam
kehidupan seseorang.
Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan teori
Herzberg ialah memperhitungkan dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh
kuat dalam kehidupan seseorang, apakah yang bersifat intrinsik ataukah yang
bersifat ekstrinsik
Kekurangan dan Kelebihan Teori Motivasi
Teori Motivasi Douglas McGregor
Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori x(negative) dan teori y (positif), Menurut teori x, empat pengandaian yang dipegang
manajer yaitu:
a. Karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai
kerja
b. Karyawan tidak menyukai
kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk mencapai
tujuan.
c. Karyawan akan
menghindari tanggung jawab.
d. Kebanyakan karyawan
menaruh keamanan diatas semua faktor yang dikaitkan dengan kerja.
Kontras dengan pandangan negatif ini mengenai kodrat manusia ada empat teori y, yaitu:
a.
Karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti
istirahat dan bermain.
b.
Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka
komit pada sasaran.
c.
Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.
d.
Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.
Teori Motivasi Vroom (1964)
Menurut teori ini, motivasi merupakan
akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seorang dan perkiraan yang
bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya itu.
Mc. Clelland’s Achievment Motivation Theory (1961)
·
Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
·
Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama
dengan soscialneed-nya Maslow)
·
Need for Power (dorongan untuk mengatur)
ERG
Theory Alderfer
Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang
didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan
(relatedness), dan pertumbuhan (growth).
a. Makin tidak terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu, makin
besar pula keinginan untuk memuaskannya;
b. Kuatnya keinginan
memuaskan kebutuhan yang “lebih tinggi” semakin besar apabila kebutuhan yang
lebih rendah telah dipuaskan;
c. Sebaliknya, semakin sulit memuaskan kebutuhan yang tingkatnya
lebih tinggi, semakin besar keinginan untuk memuasakan kebutuhan yang lebih
mendasar.
Teori Keadilan
Inti teori ini terletak pada pandangan
bahwa manusia terdorong untuk menghilangkan kesenjangan antara usaha yang
dibuat bagi kepentingan organisasi dengan imbalan yang diterima. Artinya,
apabila seorang pegawai mempunyai persepsi bahwa imbalan yang diterimanya tidak
memadai, dua kemungkinan dapat terjadi, yaitu:
a. Seorang akan berusaha memperoleh
imbalan yang lebih besar, atau
b. Mengurangi intensitas usaha yang dibuat
dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Teori Penetapan Tujuan (Goal Setting Theory)
Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam
penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni: (a)
tujuan-tujuan mengarahkan perhatian; (b) tujuan-tujuan mengatur upaya; (c)
tujuan-tujuan meningkatkan persistensi; dan (d) tujuan-tujuan menunjang
strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan.
Teori Kebutuhan Dasar
Manusia
Kebutuhan
Dasar Menurut Gardner Murphy
Gardner Murpy menggambarkan kebutuhan itu atas empat kategori, yang terdiri dari:
Gardner Murpy menggambarkan kebutuhan itu atas empat kategori, yang terdiri dari:
1.
Kebutuhan
dasar yang berkaitan bagian-bagian penting tubuh misalnya kebutuhan untuk
makan, minum, udara, dan sejenisnya.
2.
Kebutuhan
akan kegiatan, meliputi kebutuhan untuk tetap bergerak
3.
Kebutuhan
sensorik yang meliputi kebutuhan untuk warna, suara, ritme, kebutuhan yang
berorientasi terhadap lingkungan dan sejenisnya.
4.
Kebutuhan
untuk menolak sesuatu yang tidak mengenakkan, seperti rasa sakit, ancaman,
ketakutan, dan sejeninya
Kebutuhan
Dasar Menurut Erich Fromm
Erich Fromm mengidentifikasi kebutuhan manusia itu berasal dari kondisi keadaannya, yang meliputi:
Erich Fromm mengidentifikasi kebutuhan manusia itu berasal dari kondisi keadaannya, yang meliputi:
1.
Keterhubungan versus narcissisme
2.
Transenden-creativitas versus penghancuran
3.
Kekeluargaan versus non kekelargaan
4.
Rasa identitas-individualitas versus konformitas
kelompok
5.
Kebutuhan pengabdian rasional versus irrasional
Kebutuhan
Dasar Menurut Knowles
kebutuhan dasar manusia menurut Knowles yang dapat dijadikan konsep dasar untuk pengembangan program pembelajaran pendidikan non formal, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kebutuhan fisik. Kebutuhan ini adalah kebutuhan yang paling mudah dilihat. Dalam hubungan dengan pendidikan, maka kebutuhan itu meliputi kebutuhan untuk melihat, mendengar, beristirahat.
2. Kebutuhan bertumbuh. Menurut para ahli psikologi dan psikiatri kebutuhan untuk pertumbuhan dan berkembang merupakan kebutuhan yang paling dasar dan universal. Hal ini terlihat pada anak-anak adanya dorongan untuk belajar berbicara, merangkak, berjalan dan tumbuh dengan berbagai cara..
3. Kebutuhan akan keselamatan; kebutuhan akan keselamatan mencakup keselamatan fisik dan psikologik seperti perlindungan atas ancaman harga diri..
4. Kebutuhan akan pengalaman baru; sementara manusia mencari keselamatan, mereka juga menciptakan ketegangan dalam bentuk petualangan yang mengasyikkan dan penuh risiko.
5. Kebutuhan untuk dikasihi; semua orang ingin disukai, meskipun cara yang ditempuh untuk mencapainya kadang-kadang menunjukkan dorongan yang bertentangan.
6. Kebutuhan untuk dikenal; setiap manusia merasa perlu untuk dihargai, dipuji dan dihormati oleh orang lain.
Kebutuhan Menurut Henry Murray
Murray mengklasifikasikan need sebagai berikut
kebutuhan dasar manusia menurut Knowles yang dapat dijadikan konsep dasar untuk pengembangan program pembelajaran pendidikan non formal, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kebutuhan fisik. Kebutuhan ini adalah kebutuhan yang paling mudah dilihat. Dalam hubungan dengan pendidikan, maka kebutuhan itu meliputi kebutuhan untuk melihat, mendengar, beristirahat.
2. Kebutuhan bertumbuh. Menurut para ahli psikologi dan psikiatri kebutuhan untuk pertumbuhan dan berkembang merupakan kebutuhan yang paling dasar dan universal. Hal ini terlihat pada anak-anak adanya dorongan untuk belajar berbicara, merangkak, berjalan dan tumbuh dengan berbagai cara..
3. Kebutuhan akan keselamatan; kebutuhan akan keselamatan mencakup keselamatan fisik dan psikologik seperti perlindungan atas ancaman harga diri..
4. Kebutuhan akan pengalaman baru; sementara manusia mencari keselamatan, mereka juga menciptakan ketegangan dalam bentuk petualangan yang mengasyikkan dan penuh risiko.
5. Kebutuhan untuk dikasihi; semua orang ingin disukai, meskipun cara yang ditempuh untuk mencapainya kadang-kadang menunjukkan dorongan yang bertentangan.
6. Kebutuhan untuk dikenal; setiap manusia merasa perlu untuk dihargai, dipuji dan dihormati oleh orang lain.
Kebutuhan Menurut Henry Murray
Murray mengklasifikasikan need sebagai berikut
1.
Primary needs (yang
didasarkan kebutuhan biologis): makanan, air, udara, seks, dan penghindaran
rasa sakit.
2.
Secondary needs (yang
dasarnya bisa didasarkan olej kebutuhan biologis maupunperilaku yang diwarisi
dalam lingkungan psikologis orang tersebut):
a)pencapaian,
pengakuan, dan kemahiran.
b)dominansi, agresi, dan otonomi.
c)relasi dan penolakan.
d) pengasuhan, permainan, rasa ingin tahu
Teori Kebutuhan Menurut David McClelland
1. Need for achievement yaitu kebutuhan untuk berprestasi yangmerupakan refleksi dari dorongan akan tanggungjawab untuk pemecahan masalah. Seorang yang kebutuhan berprestasinya tinggicenderung untuk berani mengambil resiko. Kebutuhan untuk berprestasi adalah kebutuhan untuk melakukan pekerjaan lebih baik daripada sebelumnya,selalu berkeinginan mencapai prestasi yang lebih tinggi
2. Need for affiliation,yaitu kebutuhan untuk berafiliasi yang merupakandorongan untuk berinteraksi dengan orang lain,berada bersama oranglain,tidak mau melakukan sesuatu yangmerugikan orang lain.
Need for power, yaitu kebutuhan akan kekuasaan yang merupakanrefleksi dari dorongan untuk mencapai autoritas,untuk memilikipengaruh kepada orang.lain
Teori Ekspektasi Rational (Ratex)
Teori ekspektasi rasional (rational expectations) diajukan pertama kali oleh John F. Muth pada tahun 1961 pada tulisannya yang berjudul “Rational Expectations and the Theory of Price Movements”. Teori ini kemudian dikembangkan oleh Robert E. Lucas Jr. untuk memodelkan bagaimana agen ekonomi melakukan peramalan di masa yang akan datang.
b)dominansi, agresi, dan otonomi.
c)relasi dan penolakan.
d) pengasuhan, permainan, rasa ingin tahu
Teori Kebutuhan Menurut David McClelland
1. Need for achievement yaitu kebutuhan untuk berprestasi yangmerupakan refleksi dari dorongan akan tanggungjawab untuk pemecahan masalah. Seorang yang kebutuhan berprestasinya tinggicenderung untuk berani mengambil resiko. Kebutuhan untuk berprestasi adalah kebutuhan untuk melakukan pekerjaan lebih baik daripada sebelumnya,selalu berkeinginan mencapai prestasi yang lebih tinggi
2. Need for affiliation,yaitu kebutuhan untuk berafiliasi yang merupakandorongan untuk berinteraksi dengan orang lain,berada bersama oranglain,tidak mau melakukan sesuatu yangmerugikan orang lain.
Need for power, yaitu kebutuhan akan kekuasaan yang merupakanrefleksi dari dorongan untuk mencapai autoritas,untuk memilikipengaruh kepada orang.lain
Teori Ekspektasi Rational (Ratex)
Teori ekspektasi rasional (rational expectations) diajukan pertama kali oleh John F. Muth pada tahun 1961 pada tulisannya yang berjudul “Rational Expectations and the Theory of Price Movements”. Teori ini kemudian dikembangkan oleh Robert E. Lucas Jr. untuk memodelkan bagaimana agen ekonomi melakukan peramalan di masa yang akan datang.
Teori X dan Teori Y - Douglas
McGregor
Ini adalah salah satu teori kepemimpinan yang masih banyak penganutnya. Menurut McGregor, organisasi tradisional dengan ciri-cirinya yang sentralisasi dalam pengambilan keputusan, terumuskan dalam dua model yang dia namakan Theori X dan Theori Y.
Teori X menyatakan bahwa sebagian besar orang-orang ini lebih suka diperintah, dan tidak tertarik akan rasa tanggung jawab serta menginginkan keamanan atas segalanya.
Ini adalah salah satu teori kepemimpinan yang masih banyak penganutnya. Menurut McGregor, organisasi tradisional dengan ciri-cirinya yang sentralisasi dalam pengambilan keputusan, terumuskan dalam dua model yang dia namakan Theori X dan Theori Y.
Teori X menyatakan bahwa sebagian besar orang-orang ini lebih suka diperintah, dan tidak tertarik akan rasa tanggung jawab serta menginginkan keamanan atas segalanya.
Keterlibatan Konsumen
Rantai Arti-Akhir Pengetahuan Produk
Konsumen dapat mengkombinasikan
ketiga jenis pengetahuan produk untuk membentuk suatu jaringan asosiatif
sederhana yang disebut rantai
arti-akhir. Rantai arti-akhir (means-end-chain)
adalah suatu struktur pengetahuan yang menghubungkan pengetahuan konsumen
tentang ciri produk dengan pengetahuan konsekuensi dan nilai. Kita dapat
menciptakan suatu arti-akhir yang lebih rinci dengan membagi tingkatan ciri,
konsekuensi dan nilai ke dalam dua kategori :
Keterlibatan Konsumen
Keterlibatan (involvement)
adalah status motivasi yang menggerakkan serta mengarahkan proses kognitif dan
perilaku konsumen pada saat mereka membuat keputusan. Contoh : konsumen akan
membeli suatu produk serta menghabiskan lebih banyak waktu dan tenaga untuk
berkunjung ke beberapa toko atau bertanya pada lebih banyak pramuniaga.
Quesioner yang bisa diajukan ke konsumen untuk melihat tinggi rendahnya
keterlibatan terhadap suatu produk, antara lain :
a)
Saya akan tertarik membaca
mengenai jagung Bisi 1
b)
Saya akan membaca artikel mengenai
segala macam yang berhubungan dengan jagung Bisi 1
c)
Saya telah membandingkan jagung
Bisi 1 dengan jagung merk lain
d)
Saya
memperhatikan iklan jagung Bisi 1
e)
Saya membicarakan jagung Bisi 1
ini dengan petani lain
f)
Saya meminta nasehat pada petani
lain mengenai keunggulan Bisi 1.
g)
Saya menghabiskan waktu lama untuk
berkunjung ke kios-kios pertanian
Keterlibatan tersebut mengacu pada persepsi konsumen
tentang pentingnya atau relevansi personal suatu obyek atau kejadian atau
aktivitas tertentu. Jika keterlibatan terhadap suatu produk tinggi, maka
konsumen akan mengalami tanggapan pengaruh yang lebih kuat seperti emosi dan
perasaan yang kuat.
Rantai
arti-akhir dapat menolong pemasar memahami keterlibatan produk konsumen karena
dapat memperlihatkan bagaimana pengetahuan tentang ciri produk dihubungkan
dengan pengetahuan tentang diri (Peter & Olson, 1996):
Tingkat
keterlibatan konsumen dipengaruhi 2 sumber. Setiap sumber dapat mengaktifkan
atau menciptakan rantai arti-akhir yang menghubungkan pengetahuan cirri produk
pada kosekuensi dan nilai yang relevan secara pribadi. 2 sumber yang mempengaruhi keterlibatan antara lain :
- Relevansi pribadi intrinsic
Mengacu pada pengetahuan arti-akhir konsumen yang disimpan
dalam ingatan, berdasarkan pengalaman masa lalu terhadap produk
- Relevansi pribadi situasional
Ditentukan oleh aspek lingkungan fisik dan social yang ada
di sekitar kita yang dengan segera mengaktifkan konsekuensi dan nilai penting
sehingga membuat produk dan merk yang terlihat, relevan secara pribadi.
Model
Dasar Keterlibatan Produk Konsumen (Peter & Olson,1996)
|
Sumber :
www.gunadarma.ac.id |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar